Kapolda Lampung Galang Kewaspadaan Masyarakat Lawan Terorisme via Nobar “Sayap-Sayap Patah 2”

Img 20250514 11516
Acara nonton bersama film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di Studio XXI MBK Mall, Senin malam (12/5/2025).

Bandar Lampung – Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, bersama Wakapolda Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dan jajaran Pejabat Utama (PJU) Polda Lampung, menggelar acara nonton bareng (nobar) film *Sayap-Sayap Patah 2: Olivia* di Studio XXI MBK Mall, Senin (12/5/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik akan bahaya terorisme dan memperkuat sinergi antara masyarakat dengan aparat keamanan.

**Film Inspiratif yang Angkat Tragedi Nyata**
Diangkat dari kisah nyata ledakan bom Gereja di Samarinda (2016), film besutan sutradara Ferry Fei ini menyoroti peristiwa meninggalnya Olivia, seorang balita korban aksi teror, serta perjuangan tim Densus 88 Anti-Teror dalam mengungkap jaringan pelaku. Melalui narasi emosional, penonton diajak menyelami dinamika operasi intelijen polisi, dampak psikologis korban, dan kekejaman terorisme yang mengancam sivill.

**Pesan Kapolda: Peran Aktif Masyarakat Kunci Tangkal Radikalisme**
Dalam sambutannya, Irjen Helmy Santika menekankan bahwa terorisme bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga membutuhkan kewaspadaan kolektif.
“Film ini mengingatkan kita bahwa ancaman teror nyata di sekitar kita. Melalui edukasi dan peran aktif masyarakat, kita bisa mendeteksi dini paham radikal sebelum berujung aksi brutal,”* tegasnya.

Kapolda juga menyoroti tantangan tugas polisi anti-teror:
“Anggota Densus 88 kerja tanpa pamrih, seringkali harus mengorbankan waktu dengan keluarga demi negara. Semoga masyarakat semakin apresiatif dan mendukung kinerja mereka.”

**Sinergi Keluarga & Institusi Pendidikan Cegah Paparan Paham Ekstrem**
Helmy Santika mengajak orang tua dan institusi pendidikan untuk memperketat pengawasan terhadap konten yang diakses generasi muda.
“Radikalisme menyusup lewat banyak cara, termasuk media sosial. Mari jaga anak-anak dari paparan konten kekerasan dan ajaran sesat,”* imbaunya.

Ia juga mengapresiasi sineas yang mengemas pesan anti-teror dalam alur cerita mendebarkan:
“Film seperti ini efektif membuka mata publik tanpa terkesan menggurui. Harapannya, masyarakat ikut menjadi mata dan telinga bagi kepolisian.”

**Dampak Film: Bangkitkan Empati & Kesadaran Publik**
Adegan mengharukan terjadi di akhir film, ketika Olivia tewas saat bernyanyi di gereja akibat bom yang disembunyikan pelaku. Adegan ini sukses menyentuh penonton, termasuk para pejabat kepolisian yang hadir.

Sebagai tindak lanjut, Polda Lampung berencana menggelar nobar serupa di 15 kabupaten/kota seprovinsi, bekerja sama dengan pemda setempat dan komunitas anti-teror.

**Optimisme Perangi Terorisme dengan Kolaborasi**
Melalui kegiatan ini, Kapolda berharap tercipta kesadaran bahwa keamanan nasional adalah tanggung jawab bersama.
“Mari jaga perdamaian dengan melaporkan aktivitas mencurigakan ke polisi. Bersama, kita bisa bentengi Lampung dari ancaman teroris,” tutup Helmy. (*)

Sumber: humas polri.

 

 

 

 

Komentar