
HOHHOT,Sidaknews.com – Manzhouli, pelabuhan darat terbesar di Tiongkok yang terletak di perbatasan dengan Rusia, kini mengalami transformasi besar dari sekadar jalur transit logistik menjadi pusat industri regional dengan nilai tambah tinggi.
Kini, kota ini aktif mengembangkan sektor hilirisasi melalui pengolahan produk-produk utama seperti biji-bijian, minyak nabati, dan kayu impor. Salah satu contohnya adalah aktivitas di Manzhouli Xinfeng Grain and Oil Industry Co., Ltd., di mana rapeseed (biji kanola) asal Rusia diolah menggunakan sistem produksi otomatis. Prosesnya, dari pengupasan hingga pengepresan, menghasilkan minyak rapeseed berkualitas tinggi yang sangat diminati pasar domestik.

Menurut Wakil Manajer Umum perusahaan, Yang Zhihong, operasi berlangsung non-stop begitu bahan baku lolos bea cukai. Ia menekankan bahwa minyak rapeseed asal Rusia unggul dalam hal titik asap tinggi dan kadar asam rendah, menjadikannya pilihan utama bagi industri hilir di dalam negeri.
Strategi “impor dari Rusia, proses di Tiongkok” kini menjadi tren baru yang memperkuat ekonomi lokal. Melalui skema “perdagangan perbatasan” yang disederhanakan, perusahaan mampu memangkas biaya hingga 500 yuan per ton bahan baku. Total penghematan sejak tahun lalu bahkan menembus angka 8 juta yuan, jelas Yang.
Efisiensi biaya meningkat drastis — dari tarif dan biaya perdagangan sebesar 18 persen menjadi di bawah 4 persen. Hal ini menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan antara warga perbatasan, koperasi, dan pelaku industri.
Data terbaru hingga April 2025 mencatat volume perdagangan perbatasan di Manzhouli telah melampaui 100 juta yuan, dengan partisipasi lebih dari 3.600 warga setempat. Aktivitas ini turut menyumbang hampir 2 juta yuan dalam bentuk pajak untuk pemerintah kota.
Tak hanya sektor minyak nabati, industri pengolahan kayu juga menunjukkan perkembangan signifikan. Sejak dibukanya fasilitas pengolahan kayu pada 2003, Manzhouli konsisten fokus pada pemrosesan kayu mendalam dan bernilai tinggi. Zona kerja sama ekonomi perbatasan di kota ini kini mampu menangani hingga 5,6 juta meter kubik kayu per tahun, menghasilkan berbagai produk seperti mebel kayu solid, pintu, jendela, lantai, hingga pelet kayu.
Pada 2023, volume impor kayu Manzhouli mencapai 1,88 juta meter kubik—indikasi kuat bahwa industri ini memiliki prospek cerah.
Selain itu, kota ini tengah membangun klaster industri kimia seluas 2,74 kilometer persegi di kawasan industri ekspor-impor. Fokus utama klaster ini adalah pemanfaatan LPG, metanol, dan alkana dari Rusia untuk menghasilkan bahan baku kimia berkualitas tinggi bagi industri polimer dan plastik teknik dalam negeri.
Klaster tersebut diproyeksikan menjadi motor baru dalam pertumbuhan ekonomi Manzhouli, sekaligus mendorong pengembangan energi kimia ramah lingkungan.
Menurut Bai Zhiping dari Biro Perdagangan Manzhouli, evolusi kota ini dari sekadar “stasiun perlintasan” menjadi “kawasan industri terintegrasi” menunjukkan keberhasilan model pengolahan berbasis pelabuhan. Perusahaan-perusahaan kini memaksimalkan posisi geografis Manzhouli untuk menciptakan rantai pasok industri yang lebih kompleks dan bernilai tambah.
Pada kuartal pertama 2025, volume total impor dan ekspor melalui Manzhouli mencapai 6,53 juta ton—naik 10,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, nilai perdagangan mencapai 47,67 miliar yuan, tumbuh 6,1% secara tahunan. (*)