
Bengkulu,sidaknews.com – Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah barat daya Bengkulu pada Jumat dini hari pukul 02.52 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pusat gempa berada di 43 km barat daya Bengkulu, dengan kedalaman 10 km.
Dampak dan Kerusakan
Menurut data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa ini menyebabkan kerusakan pada 140 rumah di berbagai wilayah, termasuk Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma. Kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat, dengan beberapa rumah dilaporkan roboh.
Selain rumah, sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, masjid, kantor camat, dan balai pertemuan juga mengalami kerusakan. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan lebih lanjut dan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan pascagempa.
Analisis BMKG: Bukan Megathrust, Tidak Berpotensi Tsunami
BMKG menegaskan bahwa gempa ini bukan berasal dari zona megathrust, melainkan dari zona intraslab pada kedalaman 84 km. Jenis gempa ini memiliki karakteristik getaran kuat namun tidak menyebabkan deformasi dasar laut, sehingga tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa intraslab cenderung memiliki “stress drop” tinggi, artinya energi dilepaskan secara tuntas dan biasanya tidak diikuti gempa susulan. Hingga siang ini, belum terdeteksi adanya aftershock.
Kondisi Terkini dan Imbauan
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemerintah daerah bersama BNPB dan instansi terkait terus melakukan pemantauan dan penanganan di lapangan.
Warga yang rumahnya terdampak diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman dan menghindari bangunan yang berpotensi runtuh. Tim SAR dan relawan telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan distribusi bantuan kepada korban terdampak.
Untuk informasi lebih lanjut dan perkembangan terkini, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG dan BNPB, serta mengikuti media sosial resmi instansi terkait. (*)
Komentar