
Mandailing Natal,sidaknews.com – Tragedi memilukan terjadi di Desa Rantobi, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, pada Kamis (29/05/2025), ketika dua anak perempuan ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di bekas galian tambang emas ilegal (PETI) yang dibiarkan terbengkalai.
Kepala Desa Rantobi, Fajaruddin, mengonfirmasi insiden tersebut melalui sambungan telepon kepada media. Ia menjelaskan bahwa kedua korban berinisial R (10) dan S (9) awalnya tengah bermain air bersama sejumlah anak-anak lainnya di lokasi bekas tambang yang telah berubah menjadi kolam besar akibat tidak direklamasi.
“Anak-anak itu sedang mandi bersama. Ada juga beberapa orang tua di sekitar, tapi mungkin karena kurang pengawasan, dua korban lepas dari perhatian dan akhirnya tenggelam,” ujar Fajaruddin.
Kedua korban diketahui tidak pulang ke rumah hingga petang sekitar pukul 18.00 WIB, yang kemudian memicu pencarian oleh warga. Saat menyisir area bekas tambang, warga menemukan tubuh keduanya sudah tidak bernyawa.
Fajaruddin mengaku tidak mengetahui siapa pemilik tambang ilegal tersebut karena aktivitas penambangan sudah lama ditinggalkan dan lubang galian tak pernah ditimbun kembali.
“Saya tidak tahu pasti siapa yang mengelola tambang itu sebelumnya. Ini kejadian pertama kali saya turun langsung ke lokasi tersebut,” jelasnya.
Menanggapi tragedi ini, upaya konfirmasi kepada aparat penegak hukum juga belum membuahkan hasil. Kapolres Mandailing Natal, AKBP Arie Sofandi Paloh, melalui Kapolsek Batang Natal AKP Hendra Siahaan, belum memberikan respons atas pertanyaan yang dikirimkan wartawan melalui pesan WhatsApp.
Fajaruddin menambahkan bahwa sebelumnya pihak Kecamatan Batang Natal bersama Pemerintah Desa Rantobi telah melaksanakan sosialisasi dan imbauan sesuai instruksi dari Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution, untuk menghentikan seluruh aktivitas PETI dan melakukan penutupan atau reklamasi terhadap lubang-lubang bekas tambang. Namun, peringatan tersebut tidak diindahkan oleh para pelaku tambang.
Warga Minta Penindakan Tegas terhadap PETI
Peristiwa tragis ini memicu kekhawatiran dan kemarahan warga. Banyak yang mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan tegas terhadap praktik PETI yang membahayakan keselamatan masyarakat, terutama anak-anak.
Lubang-lubang bekas tambang yang menganga dan berubah menjadi kubangan air dalam menjadi ancaman serius jika tidak segera ditangani. Perlu langkah konkret dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan lingkungan dan masyarakat sekitar. (putra)
Komentar