
Padangsidimpuan,sidaknews.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menetapkan wilayah Pantai Barat dan sekitarnya sebagai Kawasan Strategis Pengembangan Ekonomi Terpadu dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumut 2023–2043. Penetapan tersebut tertuang dalam naskah akademik Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang tengah dibahas bersama DPRD.
Kawasan strategis ini mencakup wilayah Labuan Angin – Sibolga, Mandailing Natal – Tapanuli Selatan, dan Kota Padangsidimpuan, yang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan distribusi di pesisir barat Sumatera Utara.
“Wilayah ini dipilih karena memenuhi berbagai indikator strategis, mulai dari kekayaan sumber daya alam, sektor perikanan, energi terbarukan, pariwisata, hingga potensi industri pertambangan,” jelas Subanta Rampang Ayu, ST, Direktur Pusat Analisis Layanan Dasar Masyarakat (PALADAM), dalam konferensi pers di Padangsidimpuan, Kamis (5/6/2025).
Potensi Unggulan Kawasan Pantai Barat Sumut:
Kelautan & Perikanan: Samudera Hindia menyimpan potensi hasil laut yang besar, didukung Pelabuhan Laut Sibolga sebagai titik ekspor-impor penting.
Energi & Tambang:
PLTU Labuan Angin berkapasitas 114 MW.
Tambang emas Martabe milik PT Agincourt Resources, tambang emas terbesar kedua di Indonesia.
PLTP Sibanggor Julu (240 MW) oleh PT Sorik Marapi Geothermal (Indonesia-Singapura), masuk Proyek Strategis Nasional.
PLTA Batangtoru (510 MW), PLTA terbesar keempat di Indonesia.
Pertanian & Perkebunan: Produksi sawit, kopi, salak, dan peternakan sapi dari wilayah Bukit Barisan dan kaki Gunung Lubuk Raya.
Pariwisata Bahari: Potensi wisata alam dari gugusan pulau dan kawasan mangrove yang eksotis.
Dorongan untuk Infrastruktur dan Pembangunan Berkeadilan
PALADAM menekankan pentingnya alokasi anggaran pembangunan yang adil dan prioritas dari Pemprov Sumut, terutama untuk peningkatan infrastruktur jalan, irigasi, sanitasi, dan pasar di kawasan pantai barat.
“Penetapan ini adalah titik awal untuk mendorong percepatan pembangunan. Kondisi jalan dan irigasi di Padangsidimpuan masih memprihatinkan. Kami mendorong agar pemprov segera menindaklanjuti dengan realisasi anggaran nyata,” tegas Subanta.
Dengan status kawasan strategis, diharapkan wilayah pantai barat Sumut dapat berkembang sebagai poros ekonomi baru yang mendorong transformasi wilayah barat secara menyeluruh, sekaligus mendukung ketahanan energi nasional dan transisi menuju ekonomi hijau berbasis potensi lokal. (Sabar)