Pulau Penyengat, Warisan Budaya Melayu yang Menyatukan Generasi: Komitmen Gubernur Ansar Ahmad

KEPRI35 Dilihat
Gubernus Ansar
Gubernus Ansar Ahmad.

Tanjungpinang – Pulau Penyengat, ikon budaya dan sejarah yang terletak di jantung Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kini semakin mendapat perhatian khusus dari Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM. Ia menyebut pulau bersejarah ini sebagai “jembatan lintas generasi” yang menyatukan masa lalu dan masa depan dalam harmoni budaya Melayu.

Dalam kunjungan terbarunya pada Jumat (13/6/2026), Gubernur Ansar kembali menegaskan pentingnya revitalisasi Pulau Penyengat sebagai destinasi unggulan berbasis sejarah dan kearifan lokal. “Pulau ini bukan sekadar gugusan tanah di lautan, tapi simbol hidupnya peradaban Melayu yang kaya dan berakar kuat,” tegasnya.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan berbagai langkah pembenahan infrastruktur dan promosi yang masif. Tak hanya itu, Ansar juga kerap mengajak para tokoh nasional maupun tamu mancanegara untuk melihat langsung keindahan serta nilai sejarah pulau yang dijuluki “Pulau Indera Sakti” ini. Kali ini, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal turut diajak menelusuri jejak peradaban di Penyengat.

“Ini adalah bentuk rasa bangga kami terhadap warisan budaya yang dimiliki Kepulauan Riau. Pulau Penyengat harus dikenal lebih luas, bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional,” ujar Ansar.

Salah satu daya tarik utama di pulau ini adalah Masjid Raya Sultan Riau, yang dibangun dengan campuran unik berupa putih telur, kapur, dan pasir laut. Masjid ini menjadi lambang kekuatan spiritual dan semangat gotong royong masyarakat zaman dahulu.

Selain itu, Pulau Penyengat juga merupakan tempat peristirahatan terakhir Raja Ali Haji, sastrawan besar yang berjasa dalam merumuskan dasar-dasar Bahasa Melayu baku, cikal bakal Bahasa Indonesia modern. Perpustakaan kecil dan makam sang tokoh menjadi tempat refleksi sejarah dan literasi yang sangat berarti bagi generasi muda.

“Pulau Penyengat menyimpan nilai-nilai luhur yang penting untuk diwariskan. Ini bukan hanya soal bangunan dan artefak, tetapi juga nilai-nilai kehidupan, semangat belajar, serta identitas budaya,” lanjut Ansar.

Dengan pesona kampung tradisional, keramahan warga, serta panorama laut yang menawan, Pulau Penyengat menawarkan pengalaman wisata budaya yang tak terlupakan. Bagi wisatawan, kunjungan ke sini adalah perjalanan spiritual sekaligus intelektual—menyerap makna dari sejarah yang terus hidup.

“Warisan budaya harus terus dihidupkan. Pulau Penyengat mengajarkan kita bahwa sejarah bukan untuk dikenang semata, tapi untuk dihidupkan kembali dengan rasa hormat, cinta, dan rasa ingin tahu,” pungkas Gubernur Ansar.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pun menegaskan akan terus memperkuat upaya pelestarian dan promosi Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya unggulan Indonesia. (*)

sumber: Diskominfo kepri