Batam – Tragedi penganiayaan yang menimpa Intan, seorang asisten rumah tangga (ART) asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, menggugah keprihatinan mendalam dari Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Ia menyampaikan duka dan harapan agar kekerasan serupa tidak lagi terjadi di wilayahnya.
“Peristiwa ini sungguh menyayat hati. Sebagai pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Batam, saya berharap tidak ada lagi bentuk kekerasan yang terjadi di Batam,” ujar Amsakar, Selasa (24/6/2025).
Dalam upaya menunjukkan solidaritas dan kepedulian, Amsakar mengutus Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yusfa Hendri, untuk mengunjungi Intan di RS Elisabeth Batam Centre. Kunjungan itu juga didampingi oleh dr. Anggi dari Dinas Kesehatan Kota Batam.
Yusfa menyampaikan pesan khusus dari Amsakar kepada keluarga korban. “Pak Wali menyampaikan salam dan empatinya yang mendalam. Ia berharap Intan segera pulih dan tidak ada lagi kekerasan di kota ini. Batam harus menjadi rumah yang aman bagi semua,” kata Yusfa di hadapan keluarga Intan dan perwakilan Perkumpulan Keluarga NTT (PKNTT) Kota Batam.
Dalam kesempatan itu, bantuan kemanusiaan dari Wali Kota Batam juga diserahkan secara langsung kepada keluarga Intan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah.
“Terima kasih banyak, Pak Wali Kota,” ucap Intan dengan suara lirih, menandakan rasa haru dan syukur atas kepedulian yang diterimanya.
Proses Hukum Berjalan
Terkait penanganan hukum, Pemerintah Kota Batam menyerahkan sepenuhnya proses tersebut kepada pihak kepolisian. Polresta Barelang telah menetapkan Rosalina, majikan Intan, sebagai tersangka utama dalam kasus kekerasan ini. Seorang rekan Rosalina juga turut ditetapkan sebagai tersangka setelah gelar perkara dilakukan.
Kasus ini terungkap setelah video penyiksaan terhadap Intan viral di media sosial. Respons cepat dari masyarakat dan keluarga korban mendorong aparat bergerak cepat menangani kasus yang menyita perhatian publik ini.
Ajakan Menjaga Nilai Kemanusiaan
Amsakar juga mengimbau seluruh warga Batam untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Setiap masalah bisa diselesaikan secara damai, tanpa kekerasan. Mari kita ciptakan Batam sebagai kota yang aman, ramah, dan beradab,” tegasnya.
sumber: diskominfo batam