
GUIYANG,sidaknews.com – Provinsi Guizhou di barat daya Tiongkok terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan ramah lingkungan. Menjelang penyelenggaraan Eco Forum Global Guiyang 2025 pada 5–6 Juli mendatang, Guizhou menegaskan posisinya sebagai pionir transformasi hijau, yang awalnya hanya sebagai “zona eksperimental”, kini telah berkembang menjadi “zona percontohan” nasional dalam pembangunan berkelanjutan. Perpaduan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian alam menjadi ciri khas model pembangunan baru ini.
Kemajuan Signifikan dalam Kualitas Lingkungan Hidup
Guizhou berhasil menerapkan pendekatan terpadu dalam restorasi ekosistem yang mencakup gunung, sungai, danau, hutan, lahan pertanian, padang rumput hingga kawasan gurun. Hingga 2024, kualitas udara di 9 kota utama dan 88 kabupaten di provinsi ini telah memenuhi standar kualitas udara kelas II nasional. Kualitas air permukaan juga mengalami peningkatan luar biasa, di mana 99,1% dari 222 titik pemantauan sungai utama menunjukkan kualitas air yang sangat baik. Seluruh sumber air minum tingkat kabupaten ke atas telah memenuhi standar kelayakan 100%.
Sungai Wushui di Prefektur Otonom Qiandongnan Miao dan Dong bahkan masuk dalam daftar Outstanding Cases of Beautiful Rivers and Lakes di Tiongkok. Sejak 2019, wilayah ini konsisten berada dalam 10 besar nasional untuk kualitas air terbaik.
Industrialisasi Hijau dan Energi Ramah Lingkungan

Transformasi industri Guizhou menuju konsep rendah karbon berlangsung cepat. Hingga kini, tercatat 85 pabrik hijau berskala nasional dan 22 kawasan industri berwawasan lingkungan telah berdiri di wilayah ini. Kontribusi sektor ekonomi hijau telah mencapai hampir 48% dari total PDB regional.
Inovasi juga terlihat pada uji coba lokomotif hidrogen pertama di Tiongkok yang beroperasi di Jalur Khusus Kereta Meijin Guizhou. Sementara itu, program “Electric Guizhou” berhasil mengoperasikan lebih dari 3.000 truk berat listrik di sektor energi sejak awal 2025, dengan potensi pengurangan emisi CO₂ mencapai 332.000 ton.
Sektor kehutanan pun mencatat kemajuan pesat. Dalam kurun 10 tahun, nilai ekonomi kehutanan Guizhou melonjak dari 60,1 miliar yuan (2014) menjadi lebih dari 465,4 miliar yuan (2024). Luas hutan kini mencapai 166 juta mu, dengan tingkat tutupan hutan meningkat dari 49% menjadi 63,3%.
Inovasi dalam Sistem Perlindungan Ekologi
Guizhou menjadi provinsi pertama di Tiongkok yang menerbitkan sistem sertifikat karbon kehutanan terstandar pada level provinsi. Pada 2024, sebanyak 10 sertifikat karbon kehutanan telah diterbitkan dengan nilai transaksi mencapai 11 juta yuan. Selain itu, 120 transaksi hak atas air telah direalisasikan dengan volume air 86 juta meter kubik dan nilai transaksi sebesar 31,5 juta yuan.
Keterlibatan Publik dalam Pelestarian Alam
Tradisi menanam pohon setiap tahun baru telah dijaga selama lebih dari satu dekade di Guizhou, dengan total 605 juta bibit baru telah ditanam. Dalam kerangka Rencana Lima Tahun ke-14, fokus penghijauan berubah dari sekadar memperluas area menjadi meningkatkan kualitas ekosistem melalui rehabilitasi hutan rusak dan pemeliharaan kawasan hijau.
Guizhou juga mengadopsi pendekatan “pertahanan sipil dan teknologi” untuk perlindungan lingkungan. Di antaranya dengan memasang 87 titik pemantauan video jarak jauh untuk deteksi kebakaran hutan di Guiyang, 400 kamera inframerah untuk memantau satwa langka di Gunung Fanjing, serta menunjuk lebih dari 40.000 kepala hutan lokal sebagai penjaga lingkungan.
Efisiensi Sumber Daya dan Transformasi Industri
Guizhou meluncurkan strategi “Pengembangan Tepat Guna Sumber Daya Mineral” untuk memaksimalkan efisiensi tambang. Di Prefektur Qiannan, sektor kimia fosfat dikembangkan menjadi industri material baterai baru, dengan nilai output melebihi 50 miliar yuan. Kawasan Ekonomi Shuicheng berhasil melakukan konversi 100% aluminium cair langsung di lokasi, dengan jumlah perusahaan industri aluminium meningkat drastis dari hanya 1 di tahun 2016 menjadi 54 pada 2025.
Pariwisata Budaya dan Ekonomi Digital Menjadi Andalan Baru
Festival Budaya Lomba Perahu Naga di Zhenyuan menjadi contoh sukses pengembangan ekonomi berbasis budaya. Pada festival tahun ini, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 253.900 orang, dengan pendapatan pariwisata sebesar 234 juta yuan.
Sementara itu, Guizhou mempertahankan posisinya sebagai salah satu pusat ekonomi digital terdepan di Tiongkok, mencatat pertumbuhan tercepat selama sembilan tahun berturut-turut. Tercatat 48 pusat data nasional kini tengah dibangun dan beroperasi, menjadikan provinsi ini sebagai salah satu kekuatan komputasi paling kompetitif di negara tersebut. (*)
Komentar