Palembang,sidaknews.com – Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) saat ini tengah menyelidiki runtuhnya jembatan penghubung vital yang menghubungkan Kabupaten Lahat dan Muara Enim di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu, 29 Juni 2025. Dugaan awal menyebutkan, jembatan ambruk akibat beban berlebih dari truk-truk pengangkut batu bara yang melintas secara bersamaan. Empat unit truk dilaporkan terperosok saat bagian jembatan ambles, dengan beberapa kendaraan sempat tergantung di sisi ambruk.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes Pol Maesa Soegriwo, mengungkapkan bahwa evakuasi truk dilakukan secara bertahap. “Tiga kendaraan sudah berhasil dievakuasi. Proses penarikan satu truk lainnya kami targetkan selesai hari ini, Selasa (2/7),” jelasnya usai peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Mako Brimob Polda Sumsel, Bukit Besar, Palembang.
Selain kerusakan infrastruktur, insiden ini juga menyebabkan satu orang mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Meski kondisi jembatan belum sepenuhnya pulih, kendaraan pribadi kini sudah diperbolehkan melintas dengan pengaturan lalu lintas tertentu.
Lebih lanjut, Kombes Maesa menjelaskan bahwa jembatan tersebut termasuk dalam jaringan jalan nasional dan merupakan aset milik Kementerian PUPR. “Proses investigasi terus kami lakukan untuk mengidentifikasi penyebab pasti ambruknya jembatan. Penanganan awal dilakukan Satlantas Polres Lahat dengan supervisi dari Ditlantas Polda Sumsel,” terangnya.
Dalam rangka mengungkap fakta di balik kejadian, sejumlah saksi termasuk para sopir truk yang terlibat akan diperiksa. Penyelidikan ini bertujuan menelusuri kemungkinan pelanggaran muatan berlebih maupun unsur kelalaian yang mempercepat kerusakan struktur jembatan.
Peristiwa ini menjadi alarm penting bagi pengelolaan distribusi logistik, khususnya angkutan batu bara, serta menjadi sorotan atas daya tahan infrastruktur di jalur strategis wilayah Sumatera Selatan. (Is)
Komentar