
Bintan,sidaknews.com – Di tengah geliat investasi peternakan berskala besar di Kabupaten Bintan, justru muncul krisis lingkungan yang menyengsarakan warga. Masyarakat Kampung Gesek, Kecamatan Toapaya, terus terdampak oleh banjir lumpur yang diduga kuat berasal dari aktivitas peternakan PT Indojaya Agrinusa, anak perusahaan dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, yang beroperasi di Toapaya Asri Farm.
Banjir yang terjadi bukan hanya menggenangi rumah, tetapi juga menghancurkan lahan pertanian produktif warga. Salah satunya dialami Sarnam, warga yang tinggal tepat di bawah area peternakan.
“Setiap hujan turun, rumah saya selalu kebanjiran. Tanah kebun saya rusak total, tidak bisa ditanami lagi,” ungkap Sarnam, yang kini hidup dalam kecemasan setiap musim hujan tiba.
Warga menduga, buruknya sistem pengelolaan limbah dan saluran air dari kawasan peternakan menjadi penyebab utama. Tidak adanya kolam penampungan dan saluran drainase yang memadai menyebabkan air bercampur limbah langsung mengalir ke rumah dan kebun warga.
Meskipun masalah ini telah lama dirasakan, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak perusahaan maupun pemerintah daerah. Bahkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bintan, Niken Wulandari, memilih bungkam saat dimintai tanggapan terkait keluhan masyarakat.
Kondisi ini pun mengundang perhatian dari kalangan pegiat lingkungan dan masyarakat sipil. Ketua LSM ICTI-Kepri, Kuncus, mengecam sikap diam pemerintah dan mendesak semua pihak untuk bertanggung jawab.
“Pemerintah daerah itu harusnya bekerja untuk rakyat. Soal banjir dan kerugian warga ini tidak bisa dibiarkan. Baik perusahaan maupun Pemkab Bintan harus peduli terhadap nasib masyarakat yang terdampak,” tegas Kuncus.
Ia menambahkan, jika permasalahan ini terus diabaikan, bukan hanya lingkungan yang rusak, tetapi juga kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah dan dunia usaha akan terus menurun.
Masyarakat berharap, Pemkab Bintan segera turun tangan menyelesaikan permasalahan lingkungan ini secara adil dan transparan, serta mendorong perusahaan untuk bertanggung jawab secara sosial. (Red)