Xilingol – Musim panas membawa kehidupan baru ke padang rumput subur Mongolia Dalam. Di bawah langit biru membentang, hamparan hijau yang disirami hujan musiman menjadi panggung alam terbuka bagi perhelatan akbar: Festival Naadam ke-35 di Wilayah Otonom Mongolia Dalam.
Perayaan budaya tahunan ini dibuka dengan kemegahan, menampilkan paduan harmoni lagu-lagu rakyat Mongolia, tarian khas daerah, dan alunan instrumen tradisional morin khuur (biola berkepala kuda). Sebanyak 1.200 penunggang kuda membawa bendera nasional, diikuti 512 pegulat tradisional Mongolia dengan gerakan tegas bak elang, menciptakan atmosfer magis di padang rumput Xilingol.
Naadam: Warisan Leluhur yang Menyatukan Tradisi dan Semangat Kompetisi
Naadam—berarti “permainan” atau “hiburan” dalam bahasa Mongolia—merupakan festival kebanggaan masyarakat Mongolia Dalam. Tiga kompetisi utama yang disebut “Three Manly Skills” yaitu gulat, berkuda, dan memanah, menjadi inti dari acara ini dan terus digemari lintas generasi.
Menurut Wu Enqi, Wakil Kepala Biro Kebudayaan, Olahraga, Pariwisata, Radio, dan Televisi Banner Ujimqin Timur, ketiga cabang ini dulunya adalah keterampilan wajib bagi laki-laki Mongolia untuk bertahan hidup di medan perang. Kini, tradisi tersebut dilestarikan dalam nuansa damai dan dirayakan sebagai simbol identitas budaya.
Seorang pengunjung dari Suzhou, Lei Jie, mengungkapkan kekagumannya, “Setiap momen di Xilingol sangat mengesankan, tapi momen ketika para pegulat tangguh memasuki arena adalah pengalaman yang paling menggetarkan.”
Dalam budaya Mongolia, gulat disebut Bökh, yang berarti ketangguhan, solidaritas, dan ketekunan. Para juara akan mengenakan Jiangga—kalung sutra berwarna pelangi—yang jumlah untaian benangnya mencerminkan banyaknya kemenangan yang telah diraih.
Dari Tradisi Menjadi Wisata Budaya Terintegrasi
Sun Haitao, peneliti budaya di Liga Xilingol, menilai bahwa Naadam kini memiliki makna luas dan menjadi simbol kebanggaan masyarakat padang rumput, layaknya “Olimpiade” versi Mongolia Dalam. Seiring waktu, festival ini berkembang menjadi destinasi wisata budaya terintegrasi, menggabungkan atraksi budaya, kompetisi olahraga, dan penguatan sektor ekonomi kreatif.
Naadam tahun ini dirancang lebih semarak dengan menghadirkan 18 zona tematik, dari kompetisi tradisional dan pameran warisan budaya tak benda, hingga aktivitas modern seperti berfoto dengan busana adat di padang rumput dan area berkemah keluarga. Pengunjung juga dapat mencoba menunggang kuda, mengumpulkan cap koleksi, dan berpartisipasi dalam aneka pertunjukan interaktif, menjadikan kunjungan ke padang rumput Xilingol sebagai pengalaman tak terlupakan. (*)