Literasi dan Inovasi di Desa: UINSU Terlibat Aktif dalam Lomba Perpustakaan Terbaik Deli Serdang

Literasi Dan Inovasi Di Desa Uinsu Terlibat Aktif Dalam Lomba Perpustakaan Terbaik Deli SerdangSumut,Sidaknews.com – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) kembali mengambil peran strategis dalam pembangunan masyarakat berbasis literasi dan pengetahuan. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UINSU, Dr. Nursapia Harahap, M.A., ditunjuk sebagai salah satu juri dalam ajang Lomba Perpustakaan Desa Terbaik Kabupaten Deli Serdang Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat.

Gelaran ini berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025, dan secara resmi dibuka oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Kabupaten Deli Serdang, Dr. Drs. Citra Effendi Capah, M.Sp. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa perpustakaan desa saat ini bukan sekadar ruang koleksi buku, melainkan pusat informasi dan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa di era digital.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Ali Mukti Harahap, bersama jajaran, turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap jalannya kompetisi ini, yang dinilai mampu mendorong transformasi pengetahuan hingga ke pelosok desa.

Sebagai juri, Dr. Nursapia menilai sejumlah indikator penting seperti ketersediaan bahan bacaan, partisipasi aktif masyarakat, inovasi layanan informasi, hingga pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan desa. Menurutnya, perpustakaan harus menjadi pusat aktivitas yang mendukung peningkatan literasi, terutama dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan sosial.

“Perpustakaan desa harus menjadi ruang terbuka untuk belajar, berdiskusi, dan mengakses informasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Apalagi di masa sekarang, literasi digital juga tak bisa diabaikan,” tegas Dr. Nursapia.

Keterlibatan FKM UINSU dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara lembaga akademik dan pemerintah daerah dalam mendorong terwujudnya desa cerdas dan sehat. Partisipasi perguruan tinggi dalam penjurian menambah kredibilitas kegiatan serta memastikan pendekatan berbasis keilmuan dan data dalam proses evaluasi.

Lomba ini diharapkan dapat memantik semangat pengembangan literasi hingga ke tingkat akar rumput, menjadikan perpustakaan sebagai simpul perubahan yang mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus memperkuat sinergi antara sektor pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat dalam menciptakan desa berbasis pengetahuan. (*)

Komentar