Singapura – Permintaan hidrogen global diprediksi melonjak hingga lima kali lipat pada 2050, dengan produksi bersih mencapai 60% pada 2035. Lonjakan investasi dan ribuan proyek yang direncanakan mendorong kebutuhan proteksi asuransi yang semakin besar.
Menurut Allianz Commercial, pasar asuransi untuk proyek hidrogen bisa mencapai lebih dari US$3 miliar pada 2030. Saat ini, lebih dari 60 negara telah memiliki strategi hidrogen, dan jumlah proyek yang direncanakan sudah melampaui 1.500—naik 600% dibanding 2021.
Namun, tantangan besar masih ada, mulai dari biaya infrastruktur, risiko kebakaran dan ledakan, hingga ketahanan material terhadap hidrogen. Oleh karena itu, peran industri asuransi sangat penting dalam menyediakan manajemen risiko, perlindungan aset, serta mendukung investasi di sektor ini.
Eropa menjadi kawasan terdepan dengan 617 proyek dan investasi terbesar mencapai US$199 miliar. Sementara di Asia Pasifik, peluang hidrogen terus berkembang terutama untuk pembangkit listrik berbasis hidrogen dan infrastruktur penyimpanan serta transportasi.
Anthony Vassallo, Global Head of Natural Resources Allianz Commercial, menegaskan bahwa kolaborasi dan berbagi pengetahuan akan menjadi kunci dalam mengembangkan praktik terbaik untuk mendukung transisi menuju energi bersih.
Dengan sifatnya yang sangat mudah terbakar, pengelolaan risiko di seluruh rantai pasok—mulai dari konstruksi, penyimpanan, distribusi hingga penggunaan akhir—akan menjadi fokus utama. Allianz Commercial berkomitmen mendukung klien di sektor energi rendah karbon dengan solusi asuransi dan konsultasi risiko yang komprehensif. (*)
Komentar