
LANKAO, HENAN – Dari tanggal 23 hingga 27 Juli, KTT Media dan Think Tank Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) digelar di Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok. Acara ini mempertemukan tokoh media ternama, pejabat tinggi pemerintahan, diplomat, serta akademisi dari negara anggota SCO dan negara mitra dialog.
Dengan tema “Menjunjung Semangat Shanghai untuk Membangun Rumah yang Lebih Indah,” pertemuan ini juga melibatkan organisasi internasional dan regional untuk membahas masa depan pembangunan berkelanjutan bersama.
Pada 26 Juli, para delegasi melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Lankao di Kota Kaifeng, untuk menyaksikan langsung perubahan luar biasa dari wilayah yang dulunya rawan bencana menjadi simbol revitalisasi ekologis dan pertumbuhan industri.
Dari Tanah Gersang Menjadi Teladan Nasional
Rangkaian kunjungan dimulai dari Lapangan Jiaotong, tempat kisah inspiratif Pohon Jiaotong disampaikan, dilanjutkan ke Taman Memorial Jiao Yulu untuk mengenang jasa sang pemimpin revolusioner. Para tamu juga mengunjungi Teluk Sungai Kuning (Huanghewan) di Kota Dongbatou untuk memahami upaya perlindungan lingkungan dan pembangunan berkualitas di kawasan Sungai Kuning.
Dulu, angin pasir, tanah salin, dan genangan air menjadi bencana alam yang menghantui masyarakat Lankao. Kini, semua itu berubah menjadi kekuatan pendorong kemajuan daerah.
Warisan Jiao Yulu: Akar dari Kebangkitan Lankao
Pada tahun 1962, Jiao Yulu, yang kala itu menjabat sebagai Sekretaris Partai Kabupaten Lankao, memimpin perjuangan rakyat melawan tiga bencana besar. Dengan metode inovatif seperti menutup bukit pasir dengan lumpur dan menanam pohon untuk menahan angin, Lankao memulai perjalanan panjang menuju perubahan.
Kini, hasilnya terlihat nyata melalui koridor ekologi sepanjang 1.500 km dan hutan ekologis seluas 200.000 mu (13.333 hektar). Kawasan ini telah menjadi destinasi wisata ekologi, tempat wisatawan dapat menikmati keindahan hutan paulownia, mengamati burung di lahan basah yang telah dipulihkan, dan belajar sejarah di Museum Pengendalian Sungai Kuning.
Industri Berbasis Alam: Musik Tradisional dan Furnitur Modern
Pohon paulownia yang dahulu berfungsi menahan badai pasir kini menjadi bahan baku utama industri alat musik tradisional. Di Desa Xuchang, Kota Guyang, warga memproduksi lebih dari 100.000 unit alat musik seperti guzheng dan guqin setiap tahun, dengan nilai ekonomi mencapai 150 juta yuan (CNY).
Dengan bantuan platform e-commerce, produk-produk tersebut laris manis di pasar domestik dan diekspor ke lebih dari 10 negara termasuk Jepang dan Amerika Serikat.
Lankao juga menjadi rumah bagi perusahaan ternama seperti Sofia dan TATA Wood Door. Melalui kawasan industri furnitur rumah tangga, Lankao kini menghasilkan lebih dari 50 miliar yuan per tahun, menjadikan paulownia sebagai pilar ekonomi daerah.
Kebangkitan Pertanian: Dari Lahan Asin ke Panen Melimpah
Lahan yang dulunya tidak subur kini ditanami ubi jalar tahan garam, melon manis, dan kacang tanah berkualitas tinggi. Ketiga komoditas ini dijuluki sebagai “Tiga Harta Baru Lankao” dan menjadi sumber pendapatan utama masyarakat petani.
Inovasi pertanian juga berkembang pesat. Dengan memanfaatkan “5G + pertanian cerdas,” para petani mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan dan mengurangi ketergantungan terhadap cuaca. Pesta Panen di Lankao kini dirayakan dengan cerita sukses teknologi pertanian yang memperkuat ketahanan pangan. (*)