Polda Sumsel Gelar Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Penanggulangan Karhutla Jelang Puncak Musim Kemarau

Polda Sumsel Gelar Apel Kesiapsiagaan Dan Simulasi Penanggulangan Karhutla Jelang Puncak Musim KemarauPalembang,Sidaknews.com – Menyongsong musim kemarau yang berpotensi meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menggelar apel kesiapsiagaan terpadu dan simulasi penanganan karhutla di halaman Mapolda Sumsel, Kamis (7/8/2025).

Apel tersebut dipimpin oleh Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Zulkarnain, serta diikuti oleh ratusan personel dari berbagai satuan, termasuk Brimob, Samapta, Polairud, Reskrimsus, Intelkam, dan seluruh pejabat utama (PJU) Polda Sumsel.

Dalam kegiatan ini, turut ditampilkan sejumlah perlengkapan strategis untuk mendukung penanganan karhutla, seperti kendaraan operasional roda dua dan empat, drone pemantau udara, serta perlengkapan pelindung diri bagi petugas, termasuk pakaian tahan api.

Sebanyak 180 personel yang telah menjalani pelatihan intensif selama tiga hari turut menunjukkan keterampilan mereka dalam simulasi pemadaman api lahan, menandakan kesiapan taktis dan teknis aparat kepolisian menghadapi ancaman karhutla tahun ini.

“Karhutla di wilayah Sumatera Selatan merupakan perhatian serius, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Kami berkomitmen meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan penindakan tegas terhadap pelaku pembakaran,” tegas Brigjen Zulkarnain dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa beberapa hotspot atau titik panas mulai terdeteksi seiring memasuki bulan Agustus, namun belum menimbulkan karhutla besar karena kondisi lahan gambut yang masih relatif lembap.

Menurut data Polda Sumsel, terdapat tujuh wilayah yang masuk kategori rawan karhutla, yakni Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), serta dua kabupaten lainnya yang terus dipantau secara intensif.

Polda Sumsel memastikan sinergi lintas sektor bersama TNI, pemerintah daerah, BPBD, serta instansi lainnya akan terus diperkuat demi mencegah dan menanggulangi potensi kebakaran hutan dan lahan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat dari dampak kabut asap. (Is)

Komentar