Pemerhati Sosial Soroti Penggunaan Dana Desa di Tapanuli Selatan, Harap Ada Perubahan Nyata

SUMUT159 Dilihat
Pemirhati Sosial Tabagsel
Pemerhati Sosial Tabagsel, Sabar M Sitompul.

TAPSEL,Sidaknews.com – Pemerhati sosial di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) menyoroti pemanfaatan Dana Desa di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Mereka berharap anggaran ini mampu mendorong kemajuan desa, memperbaiki infrastruktur, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan RI melalui laman djpk.kemenkeu.go.id yang diakses Selasa (12/8/2025), total Dana Desa yang dialokasikan untuk Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun ini mencapai Rp159,31 miliar. Dana tersebut dibagikan kepada 211 desa yang tersebar di seluruh kecamatan.

Dari jumlah tersebut, terdapat 12 desa penerima Dana Desa terbesar yang masing-masing mendapat kucuran anggaran di atas Rp1 miliar. Desa Aek Badak Jae menjadi penerima tertinggi dengan total Rp1.163.583.000.

Daftar 12 Desa Penerima Dana Desa Tertinggi di Tapanuli Selatan Tahun 2025:

Aek Badak Jae – Rp1.163.583.000

Sunge Sigiring-giring – Rp1.147.862.000

Bange – Rp1.124.721.000

Huta Ginjang – Rp1.102.203.000

Aek Libung – Rp1.074.879.000

Aek Badak Julu – Rp1.071.303.000

Huta Pardomuan – Rp1.065.942.000

Muara Huta Raja – Rp1.060.659.000

Batu Horing – Rp1.044.633.000

Huraba – Rp1.038.951.000

Silaiya – Rp1.006.253.000

Batu Godang – Rp1.002.992.000

Menurut pemerhati sosial Tabagsel, Sabar M. Sitompul, Dana Desa memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Penggunaannya mencakup berbagai bidang, antara lain:

Pembangunan infrastruktur desa: Jalan, jembatan, irigasi, sarana air bersih, sanitasi, dan fasilitas pendukung ekonomi masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat: Pelatihan keterampilan, pengembangan usaha produktif, bantuan modal, dan kegiatan peningkatan kemandirian warga.

Peningkatan pelayanan publik: Pembangunan atau perbaikan posyandu, PAUD, puskesmas pembantu, serta fasilitas umum lainnya.

Pengembangan potensi desa: Sektor pariwisata, produk unggulan, dan ekonomi kreatif lokal.

Program penanggulangan kemiskinan: Bantuan langsung tunai (BLT), program ekonomi untuk keluarga miskin, dan kegiatan pemberdayaan lainnya.

Sekretaris DPC Forum Membangun Desa (Formades) Tapanuli Selatan, Mustaqim Ali Hanafi Pulungan, berharap pengelolaan Dana Desa dilakukan secara tepat guna dan berorientasi pada hasil nyata, baik di bidang pembangunan, pelayanan kesehatan, maupun peningkatan taraf hidup masyarakat.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Yusuf Nasution dan Kabid PMD Erwin MS Harahap belum memberikan keterangan terkait capaian pembangunan desa sejak adanya Dana Desa. (Saipul Bahri Siregar/Sidaknews)