
Osaka – Indonesia menegaskan perannya sebagai kekuatan budaya global melalui pertunjukan spektakuler bertajuk “JIWA (Journey Indonesia’s Wisdom & Arts)” di Paviliun Indonesia pada World Expo 2025 Osaka. Aksi panggung ini dipimpin langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dan menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Pertunjukan JIWA memadukan musik tradisional, tarian khas nusantara, dan visual digital modern untuk menggambarkan perjalanan budaya Indonesia yang bertransformasi di era teknologi tanpa kehilangan akar identitasnya. Inspirasi utamanya datang dari kehidupan masyarakat adat Kasepuhan Gelaralam, yang memanfaatkan teknologi komunikasi berbasis kearifan lokal—mulai dari radio bambu hingga televisi komunitas dan internet—sebagai sarana memperkuat nilai sosial budaya. Dikutif dari laman: infopublik.id.
“Kemajuan teknologi tidak harus menjauhkan kita dari akar budaya. Justru, digitalisasi dapat menjadi jembatan untuk membawa warisan leluhur ke panggung dunia,” tegas Meutya Hafid, Rabu (13/8/2025).
Jadwal Pertunjukan dan Antusiasme Pengunjung
Pertunjukan JIWA dijadwalkan berlangsung pada:
13 Agustus pukul 17.30 & 19.30 (waktu setempat)
14 Agustus pukul 16.00 & 18.00 (waktu setempat)
Paviliun Indonesia sendiri mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”, merepresentasikan komitmen bangsa untuk hidup selaras antara alam, budaya, dan masa depan.
Hingga 11 Agustus 2025, Paviliun Indonesia telah menarik 1.845.940 pengunjung, setara 65,9% dari target 2,8 juta. Bahkan pada hari yang sama, tercatat rekor kunjungan harian tertinggi dengan 26.504 pengunjung.
Ajang Strategis Diplomasi Budaya dan Investasi
World Expo 2025 Osaka, yang diikuti 161 negara, menjadi ajang penting untuk memperkuat diplomasi budaya, menarik investasi, dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Paviliun Indonesia tak hanya menampilkan kekayaan seni dan budaya, tetapi juga peluang bisnis dari pertanian berkelanjutan, industri teknologi hijau, ekonomi kreatif, hingga pariwisata.
Keberhasilan JIWA membuktikan bahwa diplomasi budaya digital Indonesia mampu memukau dunia, sekaligus menjadi momentum berharga merayakan 80 tahun kemerdekaan RI di panggung internasional. (*)
Komentar