
Tapanuli Selatan,Sidaknews.com – Warga Lingkungan Sukarame, Kelurahan Tapian Nauli, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, mengeluhkan kondisi jembatan penghubung yang patah dan hancur. Insiden ini membuat aktivitas masyarakat terganggu, terutama anak-anak sekolah yang sulit berangkat menuntut ilmu.
Kondisi jembatan yang ambruk ini pertama kali mencuat setelah diunggah oleh warga setempat, Masida Ginting, melalui akun media sosial Facebook. Unggahan tersebut kemudian dibagikan kembali oleh warga lainnya, Roida Boru Mamora, dan viral di dunia maya.
“Selamat pagi Indonesia, pagi ini di Sukarame jembatan patah dan hancur akibat mobil sawit melintas dan jatuh. Anak-anak kami tidak bisa sekolah, mohon perhatian pemerintah, apalagi ini menjelang hari kemerdekaan,” tulis Masida dalam video yang sudah ditonton lebih dari 2.000 kali.
Dalam narasi yang sama, ia menambahkan permohonan agar pemerintah membantu perbaikan jembatan tersebut. Dugaan sementara, kerusakan terjadi karena material kayu jembatan sudah lapuk dan tidak pernah diperbaiki sejak lama. Kejadian ini berlangsung pada Kamis sekitar pukul 07.30 WIB, tepat ketika para pelajar hendak berangkat ke sekolah.
Unggahan tersebut memicu beragam komentar warganet. Seorang pengguna bernama Andar Sihite menulis, “Itu sudah seharusnya diperbaiki oleh pemerintah kabupaten.” Sementara akun Daniel Mananta mengkritik, “Pemerintah Tapanuli Selatan sedang tidur nyenyak.” Komentar lain datang dari Mikler Immanuel Elkan yang menyebut, “Dari zaman dulu jalannya tidak pernah beres.”
Menanggapi laporan warga, salah satu anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan dari Dapil IV berjanji akan segera menyampaikan permasalahan ini ke dinas terkait. Lurah Tapian Nauli, Sarifuddin Telambanua, menyatakan masih mencari solusi bersama warga.
Sementara itu, Camat Angkola Selatan, Dody Kurniawan Siregar, memastikan laporan sudah diteruskan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tapanuli Selatan. Ia menambahkan, berkat gotong royong masyarakat, jembatan kini sudah bisa digunakan untuk sementara, meskipun perbaikan permanen masih menunggu tindak lanjut pemerintah daerah. (Saipul Bahri Siregar/Sidaknews)