
Jakarta,Sidaknews.com – Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, resmi menerima sertifikat eliminasi filariasis atau penyakit kaki gajah dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyerahan dilakukan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D., di Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Bupati Tapsel, H. Gus Irawan Pasaribu, hadir langsung menerima sertifikat tersebut, didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tapsel, dr. Emilda Arasanti, M.K.M.
Hasil Kerja Panjang Masyarakat
Bupati Gus Irawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencapaian ini.
“Ini bukan hasil kerja singkat, melainkan buah dari perjalanan panjang. Saya mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan, aparat desa, tokoh masyarakat, dan warga Tapsel yang dengan penuh kesadaran mengikuti program pencegahan. Sertifikat ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Tapanuli Selatan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap filariasis yang disebabkan cacing nematoda seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Penyakit ini menyerang sistem limfatik dan bisa berujung pada elephantiasis atau pembesaran ekstrem anggota tubuh.
Perjalanan Eliminasi Filariasis di Tapsel
Plt. Kadis Kesehatan Tapsel, dr. Emilda Arasanti, M.K.M., menjelaskan bahwa upaya eliminasi filariasis di daerahnya telah berlangsung sejak 2008. Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) dilakukan selama lima tahun (2008–2012), dilanjutkan pengobatan tambahan pada 2015–2016.
“Program ini juga diperkuat dengan surveilans epidemiologi serta morbidity management and disability prevention (MMDP) untuk kasus yang sudah ada. Berdasarkan uji survei WHO tahun 2014, 2018, dan 2022, hasilnya nihil kasus. Artinya, rantai penularan berhasil diputus,” jelas Emilda.
Satu dari Tujuh Daerah Bebas Filariasis
Dengan keberhasilan ini, Tapanuli Selatan masuk dalam tujuh daerah di Indonesia yang dinyatakan keluar dari status endemis filariasis. Enam daerah lainnya yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Nias, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Sidenreng Rappang.
Langkah Indonesia Menuju Target WHO 2030
Capaian ini menandai langkah maju Indonesia dalam mengeliminasi penyakit tropis menular, sejalan dengan target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghapus filariasis global pada 2030. Keberhasilan Tapsel diharapkan menjadi motivasi bagi daerah lain untuk memperkuat program pencegahan berbasis masyarakat. (Saipul Siregar/Prokopim Tapsel)
Komentar