Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Immanuel yang akrab disapa Noel itu diamankan melalui operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu malam (20/8/2025). Dalam operasi senyap tersebut, penyidik KPK menemukan sejumlah uang yang diduga hasil pemerasan.
“Dalam OTT ini, tim mengamankan 14 orang, termasuk saudara Immanuel Ebenezer. Dari hasil pemeriksaan awal, 11 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025).
Menangis Saat Ditampilkan KPK
Immanuel diperlihatkan ke publik saat konferensi pers KPK. Mengenakan rompi oranye dan tangan terborgol, Noel sempat menangis ketika digiring masuk ke ruang konferensi. Namun, tak lama kemudian ia terlihat tersenyum dan mengepalkan tangan ke arah kamera wartawan.
Profil Singkat
Immanuel Ebenezer lahir di Riau, 22 Juli 1975. Ia dikenal sebagai aktivis sosial dan pernah menjadi Ketua Relawan Jokowi Mania pada Pilpres 2019. Pada 21 Oktober 2024, ia resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Wamenaker.
Selain aktif di politik, Noel sempat menjabat sebagai Komisaris PT Mega Eltra, anak usaha PT Pupuk Indonesia. Ia juga pernah dikabarkan mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 sebelum akhirnya berlabuh ke Gerindra dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
KPK Dalami Perkara
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menegaskan pihaknya masih mendalami peran masing-masing tersangka dan aliran dana dalam kasus ini.
“Dugaan pemerasan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang sedang mengurus sertifikasi K3. Penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif,” kata Fitroh.
Kasus ini menambah daftar panjang pejabat publik yang terjerat operasi tangkap tangan KPK. (*)
Komentar