Toke Berondolan Diduga Gantung Diri, Hebohkan Warga Sironcitan, Angkola Selatan

KEPRI2382 Dilihat
Rumah Duka Almarhum Rd 35 Seorang Toke Berondolan Di Kecamatan Angkola Selatan
Rumah duka almarhum RD (35) seorang toke Berondolan di Kecamatan Angkola Selatan yang mengakhiri hidupnya diduga gantung diri di rumahnya, selasa 26 Agustus 2025.(Saipul Bahri Siregar).

Tapsel,Sidaknews.com – Sebuah peristiwa tragis mengguncang Lingkungan IV Sironcitan, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan. Seorang pria berinisial RD (35) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di kediamannya sendiri pada Selasa (26/08/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

Kronologi Penemuan Korban

Kejadian ini langsung menyita perhatian warga setempat yang kemudian berkerumun di lokasi kejadian perkara (TKP). RD diduga mengakhiri hidupnya dengan menggunakan tali nilon, sejenis tali yang biasa dipakai untuk menimbang berondolan sawit.

Babinsa Koramil 19 Siais
Babinsa Koramil 19 Siais, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, Romy Sikumbang, Kepala Lingkungan IV Sironcitan, Ngateno saat berada di kediaman RD (35) Selasa (26/08/2025).(Saipul Bahri Siregar).

Seorang sumber warga yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa RD diduga menggunakan semprotan tanaman sebagai pijakan sebelum kemudian menendangnya sehingga tali menjerat lehernya. Ia ditemukan warga dalam keadaan tak bernyawa.

Respons Aparat Setempat

Babinsa Koramil 19 Siais, Romy Sikumbang, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menerima laporan dari Kepala Lingkungan (Kepling) Sironcitan sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah memverifikasi informasi, ia langsung menuju TKP dan menghubungi Polres Tapanuli Selatan.

Salah seorang warga senior, MHH (70), mengungkapkan keterkejutannya. Menurutnya, pola pikir almarhum yang dikenal sebagai orang lapian seharusnya memiliki cara pandang yang lebih luas dalam menghadapi masalah.

Dugaan Pemicu Tragedi

Sumber lain dari warga mengisyaratkan adanya pemicu di balik keputusan nekat RD. Menjelang insiden, almarhum disebutkan masih sempat berkunjung ke Desa Bukkas Malombu untuk memeriksa berondolan sawit yang akan ditimbang.

Namun, tersiar kabar bahwa RD melihat istrinya yang sedang dalam masa pisah ranjang (sekitar 2 bulan) dibonceng oleh pria lain. Kejadian ini diduga kuat menjadi pemicu hilangnya akal sehat RD sehingga memilih untuk bunuh diri.

Konfirmasi Pihak Berwenang

Kepala Lingkungan IV Sironcitan, Ngateno, secara singkat membenarkan peristiwa tersebut. “Ya benar, almarhum gantung diri di rumahnya,” ujarnya.

“Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Batang Angkola, Ipda Ansor Harahap, SH bersama Tim Medis saat evakuasi menyatakan, tidak menemukan tanda tanda kekerasan dan murni atas aksi nya sendiri, bahwa penyebab kematian adalah gantung diri. Investigasi lebih lanjut menyimpulkan bahwa tidak ada unsur pidana dalam kasus ini dan kematian RD murni akibat aksinya sendiri.”Ungkapnya.

Prosesi Pemakaman

Jenazah RD telah disemayamkan dan seluruh prosesi fardu kifayah telah dilaksanakan. Almarhum kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lingkungan IV Sironcitan pada Rabu (27/08/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.

Masyarakat setempat berharap tragedi memilukan ini dapat menjadi pelajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan menyelesaikan masalah dengan cara yang bijak, bukan dengan mengakhiri nyawa. (Saiful Bahri Siregar)

 

 

Komentar