
Tapanuli Selatan,Sidaknews.com – Warga Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, dibuat geger dengan peristiwa dugaan perusakan ambulans milik Puskesmas Sayurmatinggi. Insiden ini mencuat setelah kaca belakang mobil ambulans ditemukan pecah akibat dilempar oleh seorang warga berinisial K, pada 15 Agustus 2025 lalu.
Kejadian tersebut terus menjadi bahan perbincangan hangat di tengah masyarakat maupun media lokal, lantaran hingga kini belum ada laporan resmi yang masuk ke pihak kepolisian.
Kronologi Kejadian
Menurut penuturan Annum Daulay, staf Puskesmas Sayurmatinggi, ambulans awalnya dikirim untuk menjemput seorang pasien dalam kondisi kritis. Namun, sesampainya di lokasi, petugas mendapati bahwa pasien yang merupakan ibu dari K sudah meninggal dunia.
“Benar, kaca belakang ambulans pecah semua. Saat itu mobil sudah sampai, tapi pasien ternyata meninggal dunia sebelum sempat dibawa,” ungkap Annum, Sabtu (30/8/2025).
Informasi yang beredar menyebutkan, K sempat bersitegang dengan pihak puskesmas karena ingin segera menggunakan ambulans untuk membawa ibunya ke rumah sakit. Namun karena keterlambatan tersebut, ia meluapkan emosi dengan melempar mobil ambulans hingga menyebabkan kerusakan.
Dugaan Ambulans Disembunyikan
Annum menambahkan, ambulans yang rusak sudah dibawa ke bengkel di kawasan Sadabuan, Kota Padangsidimpuan. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti lokasi bengkelnya karena mobil tidak diantar langsung oleh staf puskesmas.
Hal ini memicu dugaan di masyarakat bahwa ambulans tersebut sengaja disembunyikan di garasi rumah salah satu oknum pegawai puskesmas. Warga pun khawatir biaya perbaikan mobil justru menggunakan dana negara, bukan sesuai prosedur yang berlaku.
Diamnya Aparat dan Dinas Kesehatan
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pintu Padang menyatakan tidak mengetahui adanya laporan mengenai kasus perusakan ambulans tersebut. Hal serupa juga diungkapkan Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan yang mengaku belum menerima informasi resmi dari pihak puskesmas.
Kondisi ini semakin menimbulkan tanda tanya, mengingat K diketahui merupakan Ketua Partai Gerindra tingkat kecamatan dan juga disebut-sebut sebagai tim sukses salah satu kandidat pada Pilkada Tapanuli Selatan 2024 lalu. Publik pun menduga faktor kedekatan politik menjadi alasan kasus ini tidak segera dilaporkan.
Tuntutan Warga
Masyarakat Sayurmatinggi meminta aparat penegak hukum turun tangan agar insiden ini tidak dibiarkan berlarut-larut. Mereka berharap prosedur hukum tetap ditegakkan secara adil tanpa memandang latar belakang atau jabatan pihak yang terlibat.
“Ambulans itu milik publik. Kalau ada kerusakan, jangan sampai perbaikannya membebani anggaran negara. Harus jelas pertanggungjawabannya,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak Puskesmas Sayurmatinggi maupun kepolisian setempat terkait tindak lanjut kasus ini. (Saipul Bahri Siregar)
Komentar