Helikopter PK-RGH Hilang Kontak di Kalimantan, Kemenhub Pastikan Operasi SAR Terus Berjalan

JAKARTA60 Dilihat
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) menyampaikan informasi terkini terkait hilangnya Helikopter tipe BK117-D3 (H 145) dengan registrasi PK-RGH milik PT. Eastindo Air, yang dilaporkan lost contact pada 1 September 2025 dalam penerbangan dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kotabaru menuju Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya./Foto Humas Kemenhub.

Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan melaporkan perkembangan terbaru terkait hilangnya helikopter tipe BK117-D3 (H145) dengan nomor registrasi PK-RGH milik PT Eastindo Air. Pesawat rotary wing ini dilaporkan hilang kontak sejak Senin, 1 September 2025, dalam perjalanan dari Bandara Gusti Sjamsir Alam (Kotabaru) menuju Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya).

Helikopter lepas landas pada pukul 08.46 WITA dan dijadwalkan tiba sekitar 10.15 WITA. Komunikasi terakhir dengan menara pengawas menggunakan radio VHF berlangsung pukul 08.54 WITA, setelah itu tidak ada lagi sinyal maupun jejak radar yang terdeteksi.

AirNav Kotabaru segera melaporkan situasi darurat ini kepada AirNav Syamsudin Noor Banjarmasin, kemudian diteruskan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin untuk tindakan cepat.

Lokasi Perkiraan Hilang Kontak

Menurut data sementara, titik dugaan jatuhnya helikopter berada di sekitar Air Terjun Mandin Damar dengan koordinat 3°6’54.58″S – 115°41’21.62″E. Lokasi ini diperkirakan berjarak 71,5 km dari USS Batulicin atau membutuhkan perjalanan darat sekitar 7 jam.

Di dalam helikopter terdapat 8 orang, terdiri dari 1 pilot, 1 co-pilot, dan 6 penumpang. Hingga kini, status seluruhnya masih dalam pencarian.

Upaya Pencarian dan Kendala Lapangan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menegaskan pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim gabungan untuk melaksanakan operasi SAR sejak 1 September 2025 pukul 12.20 WITA.

“Pencarian terus dilakukan melalui darat maupun udara. Tantangan utama adalah medan yang sulit, vegetasi rapat, serta keterbatasan komunikasi di area pencarian,” ujar Lukman.

Sebanyak 6 tim SAR gabungan telah diterjunkan, melibatkan Kantor SAR Banjarmasin, Pos SAR Kotabaru, USS Batulicin, Brimob Tanah Bumbu, BPBD dari Batulicin dan Hulu Sungai Selatan, serta unsur TNI-Polri Udara.

Selain itu, empat helikopter SAR juga dikerahkan, antara lain:

Helikopter Polisi AW 169 (sudah berada di Banjarmasin),

Helikopter BNPB Elang Nusantara (dalam perjalanan menuju lokasi),

Helikopter Whitesky dari Balikpapan,

Helikopter NUH dari Balikpapan yang bersiap siaga menunggu instruksi lebih lanjut.

Untuk mendukung efektivitas pencarian, pusat koordinasi operasi udara rencananya akan dipindahkan dari Banjarmasin ke Batulicin, dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan bakar helikopter SAR.

Koordinasi dengan Operator dan Investigasi Awal

Ditjen Hubud juga menugaskan Principal Operation Inspector (POI) dan Principal Airworthiness Inspector (PAI) ke kantor pusat PT Eastindo Air. Tim ini bertugas membantu koordinasi operasi pencarian serta melakukan pemeriksaan dokumen operasional, perawatan helikopter, dan data awak penerbangan.

“Kami sangat prihatin atas musibah ini dan berkomitmen penuh mendukung tim SAR sampai seluruh penumpang ditemukan. Kami juga mengimbau masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi,” tegas Lukman.

Hingga saat ini, pencarian intensif masih berlangsung, dan perkembangan terbaru akan diumumkan secara resmi oleh Ditjen Hubud sesuai dengan situasi di lapangan.

Source: Infopublik.id

Komentar