
BEIJING/MELBOURNE – Pameran Dagang Internasional Jasa China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2025 menandai babak baru penguatan kemitraan di sektor jasa antara China dan Australia. Hal itu disampaikan sejumlah pejabat dan pelaku industri dalam acara peluncuran resmi Paviliun Nasional Australia di Melbourne, Rabu (10/9).
Perwakilan Konsulat Jenderal China di Melbourne, Chi Jiechao, menekankan bahwa ekonomi kedua negara memiliki sifat saling melengkapi. “CIFTIS menjadi wadah penting yang mencerminkan tren positif kerja sama di bidang perdagangan jasa. Ini juga membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi dunia usaha dan lembaga dari China maupun Australia,” ujarnya.
Peluncuran di Melbourne ini tercatat sebagai kegiatan internasional pertama CIFTIS di luar negeri, sekaligus menandai debut Australia sebagai Guest Country of Honor pada ajang yang akan digelar di Beijing.
Dari pihak Australia, Helen Kronberger, Direktur International Education di Austrade Melbourne, mengungkapkan bahwa hampir 60 perusahaan Australia siap ambil bagian dalam CIFTIS. “Partisipasi ini mencerminkan kekuatan sektor jasa Australia yang inovatif, inklusif, dan berdaya saing global. Mulai dari keuangan, pendidikan, kesehatan, pangan, pariwisata, hingga layanan konsumen,” kata Kronberger.
Acara peluncuran diselenggarakan oleh CPA Australia, asosiasi profesi akuntansi terbesar di dunia yang kembali menjadi mitra resmi CIFTIS tahun ini. CEO CPA Australia, Chris Freeland, menyebut status Australia sebagai tamu kehormatan memberi sinyal kuat bagi peningkatan kerja sama jasa antara kedua negara.
Senada dengan itu, Xie Zhibin, Wakil General Manager Bank of China cabang Sydney, menilai kehadiran Australia di CIFTIS merupakan bukti nyata kian eratnya hubungan perdagangan jasa antara Beijing dan Canberra. (*)
Komentar