Perdagangan Jasa Global Menguat, CIFTIS 2025 Jadi Magnet Investasi di Beijing

Pengunjung memadati stan Pop Mart di ajang CIFTIS 2025, Beijing. Pameran perdagangan jasa internasional ini menampilkan inovasi terbaru dari hampir 2.000 perusahaan global.

Beijing,Sidaknews.com – Dengan latar unik bekas pabrik baja dan peninggalan industri di Taman Shougang, Beijing kembali menjadi pusat perhatian dunia melalui pembukaan China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) 2025. Ajang ini resmi dibuka pada Rabu (10/9) dengan menegaskan arah pasar terbuka serta pemanfaatan teknologi digital dalam memperkuat perdagangan jasa.

Tahun ini menjadi kali pertama seluruh rangkaian pameran dipusatkan di Taman Shougang, kawasan bersejarah seluas 3 km² yang juga pernah menjadi lokasi Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Mengusung tema “Embrace Intelligent Technologies, Empower Trade in Services”, CIFTIS menghadirkan perspektif baru tentang transformasi ekonomi berbasis jasa yang kini mendominasi pertumbuhan global.

Skala Pameran Internasional yang Makin Besar

CIFTIS 2025 mencatat partisipasi dari 85 negara dan organisasi internasional termasuk Australia, Jerman, serta World Intellectual Property Organization (WIPO). Sekitar 2.000 perusahaan turut serta, dengan hampir 500 di antaranya berasal dari jajaran Fortune Global 500 seperti Walmart, AstraZeneca, dan KPMG.

Hadir pula peserta dari 26 negara dan kawasan dengan kinerja terbaik di bidang perdagangan jasa. Fakta ini memperkuat posisi CIFTIS sebagai salah satu ajang pameran perdagangan jasa terbesar di dunia.

Layanan Jadi Pendorong Utama Ekonomi Dunia

Dalam Global Trade in Services Summit, berbagai pemimpin organisasi internasional menegaskan peran strategis sektor jasa.

Johanna Hill, Deputi Direktur Jenderal WTO, menyebut jasa kini menyumbang dua pertiga perekonomian global, setengah lapangan pekerjaan, serta 40% dari arus perdagangan nilai tambah.

Pedro Manuel Moreno, Wakil Sekjen UNCTAD, menekankan bahwa ekspor jasa tumbuh dua kali lipat lebih cepat dibanding ekspor barang selama satu dekade terakhir, meningkat dari 22% di tahun 2014 menjadi 27% pada 2024.

China Perkuat Keterbukaan Pasar Jasa

Dalam pidato utama, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang menyoroti capaian baru perdagangan jasa negaranya yang menembus lebih dari 1 triliun dolar AS pada 2024. Ia menegaskan keterbukaan institusional, termasuk:

penerapan daftar negatif nasional untuk perdagangan jasa lintas batas,

perluasan akses di sektor telekomunikasi dan kesehatan,

kebijakan visa bebas dan fasilitasi perdagangan jasa.

Data resmi juga menunjukkan nilai perdagangan jasa China naik 8% pada paruh pertama 2025, mencapai 3,9 triliun yuan (sekitar 548,82 miliar dolar AS) – angka tertinggi sepanjang sejarah.

Kolaborasi Global Jadi Fokus

Australia tampil sebagai negara kehormatan pada CIFTIS 2025. Dubes Australia untuk China, Scott Dewar, menegaskan pentingnya ajang ini sebagai jembatan bagi 60 perusahaan Australia di sektor pendidikan, pariwisata, kesehatan, arsitektur, hingga kuliner.

Norwegia pun melihat peluang besar. Menurut Henning Kristoffersen, Penasihat Komersial Kedutaan Besar Norwegia di Beijing, pasar China yang semakin sadar kesehatan sangat potensial untuk produk-produk Norwegia seperti minyak ikan dan suplemen Omega-3.

Ajang Inovasi dan Pertunjukan Budaya

Selain mempertemukan mitra bisnis, CIFTIS 2025 juga menjadi wadah peluncuran 198 produk dan pencapaian baru dari 113 perusahaan di bidang kecerdasan buatan, layanan kesehatan, logistik pintar, hingga integrasi pariwisata, budaya, olahraga, dan gaya hidup.

Agenda utama mencakup 13 forum tematik, 82 forum topik khusus, 81 sesi promosi bisnis, serta lebih dari 40 kegiatan pendukung mulai dari pertunjukan budaya, bazar kreatif, hingga acara olahraga.

Antusiasme Peserta

Crystal Edn, Direktur Eksekutif Layanan Anggota World Trade Centers Association, mengaku terkesan dengan inovasi yang ditampilkan: “Teknologi digital dan solusi cerdas yang dihadirkan di sini sangat menjanjikan,” ujarnya.

Pameran ini akan berlangsung hingga 14 September 2025, dengan tiga hari pertama dikhususkan bagi pengunjung profesional, sementara dua hari terakhir dibuka untuk masyarakat umum. (*)

Komentar