Sektor Jasa Inovatif China Dorong Peluang Kerja Sama Global, Kata Pakar Akuntansi Australia

Orang-orang mengunjungi stan Pop Mart selama Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (CIFTIS) 2025 di Beijing, ibu kota China, 10 September 2025.

Beijing,Sidaknews.com – Transformasi sektor jasa di China menuju inovasi dan teknologi canggih membuka peluang baru bagi kerja sama internasional, menurut Dale Pinto, Ketua Dewan CPA Australia, salah satu organisasi akuntansi terbesar di dunia.

Dalam wawancara tertulis dengan Xinhua menjelang China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) 2025, Pinto menyoroti komitmen China dalam mendorong inovasi dan pengembangan produktivitas berkualitas tinggi. Langkah ini tidak hanya mendorong pertumbuhan domestik yang kuat tetapi juga meningkatkan kualitas layanan bagi mitra internasional.

CIFTIS 2025, yang berlangsung di Shougang Park, Beijing, dari Rabu hingga Minggu, menampilkan sekitar 2.000 perusahaan, termasuk perusahaan Fortune Global 500 dan pelaku industri terkemuka, yang memperlihatkan pencapaian terbaru mereka. Tahun ini, Australia menjadi negara tamu kehormatan, membawa delegasi terbesar sepanjang sejarah ke pameran tersebut.

Pinto menekankan bahwa partisipasi CPA Australia untuk tahun kedua berturut-turut menandai perkembangan positif kerja sama Australia-China dalam sektor jasa. Menurutnya, status Australia sebagai negara tamu kehormatan mengirimkan sinyal jelas mengenai komitmen kedua negara untuk memperdalam kemitraan.

“CIFTIS menjadi platform strategis untuk memperkuat hubungan dagang China-Australia di sektor jasa, menemukan peluang kolaborasi antar perusahaan, serta mendorong pertukaran keahlian profesional,” kata Pinto.

Sektor jasa adalah salah satu penggerak utama ekonomi Australia. Dengan China sebagai salah satu mitra dagang terbesar, pasar jasa di negara ini menyimpan potensi besar, termasuk bagi CPA Australia sendiri. Pinto menambahkan, “Seiring China terus membuka pasar dan perusahaan-perusahaan lokal mencari peluang global, permintaan akan layanan profesional diprediksi meningkat signifikan dalam beberapa tahun mendatang.”

Selain itu, Pinto menyoroti pengaruh China di pasar global, terutama dalam inovasi dan perdagangan jasa berkelanjutan. Sektor jasa berbasis pengetahuan, seperti pengembangan perangkat lunak dan desain kelas atas, berkembang pesat, memperkuat kerja sama internasional dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Faktor utama di sektor ini, termasuk modal, talenta profesional, data, dan kecerdasan, kini menjadi pilar penting dalam lanskap ekonomi China,” ujarnya. Pinto juga memuji upaya China dalam membuka pasar, memperkuat perlindungan data dan hak kekayaan intelektual, meningkatkan standar profesional, serta menetapkan pedoman jelas untuk pembangunan berkelanjutan.

Sebagai contoh, Rencana Aksi China 2022–2030 mendukung transisi energi rendah karbon, dengan sepuluh langkah spesifik memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk energi hijau.

Hubungan dagang China-Australia terus meningkat, di mana China menjadi mitra dagang, tujuan ekspor, dan sumber impor terbesar Australia selama 16 tahun berturut-turut. Pinto menilai pembukaan Paviliun Australia di CIFTIS sebagai momentum tepat untuk merayakan pencapaian ini sekaligus memperkuat kolaborasi demi pertumbuhan bersama. (*)