
Kamera terbaik untuk fotojurnalisme dan dokumenter di tahun 2025 menjadi topik hangat di kalangan fotografer. Dari peliputan lapangan hingga produksi film, pilihan kamera menentukan kualitas cerita yang Kamu hasilkan. Beberapa model hadir dengan kombinasi kinerja tinggi, portabilitas, serta kemampuan merekam dalam kondisi menantang. Berikut daftar kamera yang layak dipertimbangkan.
Panasonic Lumix GX80
Panasonic Lumix DMC GX80 jadi favorit pemula. Ringkas, ringan, dan mudah digunakan. Kamera ini memakai sensor yang mampu menghasilkan gambar tajam. Rana elektroniknya bekerja tanpa suara hingga 1/1000 detik, cocok untuk pemotretan rahasia. Stabilisasi dalam bodi membantu hasil tetap stabil meski tanpa tripod. Desain ala *rangefinder* membuatnya nyaman dibawa ke lapangan. Kekurangannya, tidak ada *weather sealing*. Harga bekas di pasaran masih bersahabat, sekitar Rp7,8 juta untuk paket bodi dengan lensa kit (Source: YouTube Channel = ZY Productions).
Canon EOS 90D
Canon EOS 90D dikenal tangguh. Sensor APS-C CMOS 32,5 MP menghasilkan detail tinggi. Kamera ini mampu memotret beruntun tujuh *frame* per detik dengan AF cepat. Warna kulit terlihat alami, berguna untuk potret dan dokumenter. Pengaturan fokus bisa lewat *joystick* atau layar sentuh. Bodinya kokoh dengan *weather sealing* yang bisa diandalkan. Layar putar fleksibel dipakai untuk sudut sulit. Kekurangannya, AF lewat *viewfinder* kadang kurang presisi. Harga di pasaran sekitar Rp16 juta untuk bodi (Source: YouTube Channel = ZY Productions).
Panasonic Lumix GH6
Panasonic Lumix GH6 menawarkan fleksibilitas tinggi. Kamera ini punya sensor *micro four thirds* 25,2 MP. Cocok buat foto sekaligus video. Format rekam lengkap, mulai Full HD 300fps hingga 5.7K 60fps. Apple ProRes mendukung proses editing cepat. Fotografer bisa memotret hingga 75 *frame* per detik dengan rana elektronik. AF berbasis kontras memang bukan tercepat, tapi cukup andal. Panasonic terus memberi pembaruan firmware. Kekurangannya, tidak ada mode foto 6K. Harga bodi sekitar Rp20,8 juta atau Rp31,5 juta dengan lensa 12-60 mm (Source: YouTube Channel = ZY Productions).
Nikon D810
Nikon D810 masih banyak dicari. Kamera *full-frame* ini punya sensor 36,3 MP dengan ISO 32–51.200. Hasil fotonya jernih, cocok untuk dokumenter, potret, atau arsitektur. Autofokusnya bukan yang tercepat, jadi tidak pas untuk olahraga. Namun kompatibilitas lensa Nikon membuatnya fleksibel. Bodi paduan magnesium tahan cuaca dengan dua slot kartu. Kekurangannya, tidak ada Wi-Fi bawaan dan layar non-sentuh. Di pasar bekas, harganya sekitar Rp11,7 juta. Masih jadi pilihan serius bagi fotografer profesional (Source: YouTube Channel = ZY Productions).
Sony Alpha A7 III
Sony Alpha A7 III jadi bintang utama. Kamera *mirrorless full-frame* ini punya sensor 24,2 MP, kecepatan 10 *frame* per detik, dan ISO hingga 204.800. Performa rendah cahaya sangat baik. AF *eye-tracking* akurat. Fitur dua slot kartu, pemotretan senyap, dan baterai tahan lama memberi keunggulan. Meski bukan seri tertinggi, A7 III bersaing dengan kamera premium. Kekurangannya, buffer agak lambat dan hanya satu slot UHS2. Harga bodi sekitar Rp28,9 juta. Kamera ini tetap jadi pilihan utama untuk fotojurnalisme dan dokumenter di 2025 (Source: YouTube Channel = ZY Productions).