
Paluta,Sidaknews.com – Menyikapi video viral yang memperlihatkan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Desa Simaninggir, Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), menyeberangi aliran sungai, Bupati Paluta H. Reski Basyah Harahap, S.STP., M.Si., langsung memberikan respon cepat. Kamis (25/9)
“Segera lakukan investigasi awal untuk menghimpun informasi faktual terkait video anak sekolah yang menyeberangi sungai tersebut,” tegas Bupati.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah menyampaikan informasi kepada Pemkab Paluta.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi laporan terkait kondisi anak-anak sekolah dan warga yang harus melintas saat sungai meluap di Desa Simaninggir, Dusun Ladang Bidang, Kecamatan Dolok Sigompulon,” ujarnya.
Bupati menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan camat setempat untuk memastikan kondisi warga. “Yang paling penting adalah memastikan keselamatan warga. Berdasarkan laporan, saat ini keadaan sudah kembali normal. Namun persoalan ini tetap menjadi perhatian serius,” ungkapnya.
Menurut Bupati, saat musim kemarau aliran sungai relatif kecil sehingga aman dilintasi warga. Namun, ketika curah hujan tinggi, sungai berubah menjadi banjir dan membahayakan.
“Untuk sementara, saya minta camat menyediakan jembatan alternatif yang aman digunakan. Selanjutnya kita rencanakan solusi permanen, apakah dengan membangun jembatan atau membuat jalan alternatif lain,” tambahnya.
Ia menegaskan Pemkab Paluta tetap berkomitmen menjaga keselamatan warganya.
“Jangan sampai ada korban, berapapun jumlahnya, keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama,” kata Bupati.
Sementara itu, Plt. Kadis Kominfo Paluta, Julpikar Harahap, MM, mengimbau masyarakat agar bijak menggunakan media sosial.
“Kami menyayangkan adanya narasi yang berlebihan hingga menyinggung kehidupan pribadi keluarga Bupati. Kritik dan saran silakan disampaikan, namun tetap dengan cara yang baik dan bijaksana,” jelasnya.
Julpikar juga menambahkan, pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut sebenarnya sudah direncanakan, namun terkendala karena efisiensi anggaran daerah. Meski begitu, Pemkab Paluta tetap berkomitmen mencari solusi terbaik.
Camat Dolok Sigompulon, Bikrul Munawar Harahap, M.Si., menjelaskan bahwa banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang membuat Aek Rambe meluap. “Kondisi itu hanya berlangsung sekitar satu hingga dua jam. Setelah air surut, jalur kembali bisa dilewati. Saat video direkam, warga dan anak-anak sekolah kebetulan melintas saat banjir masih terjadi,” terangnya.
Bikrul menambahkan, saat ini bersama warga sudah dibangun jembatan alternatif untuk memudahkan akses. “Kami tetap berkoordinasi dengan Bupati, sesuai arahan beliau agar selalu siaga dan memastikan akses jalan aman dilalui warga,” tutupnya. (Bahri Siregar)