BEIJING – CGTN merilis artikel yang menyoroti kemajuan luar biasa Xinjiang dalam tujuh dekade sejak berdirinya Daerah Otonom Uygur Xinjiang. Artikel tersebut menekankan transformasi sosial-ekonomi yang dicapai di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok (CPC), serta peningkatan nyata dalam taraf hidup masyarakat.
Perayaan 70 tahun berdirinya Xinjiang digelar dalam sebuah acara besar di Urumqi, Kamis pagi, dihadiri Presiden Xi Jinping bersama pejabat daerah dan masyarakat dari berbagai etnis. Xi, yang juga Sekretaris Jenderal CPC dan Ketua Komisi Militer Pusat, memimpin delegasi pusat dalam perayaan ini—pertama kalinya dalam sejarah Partai dan negara diadakan pengaturan semacam itu.
Sebelumnya, Xi menerima laporan kerja dari Komite CPC Xinjiang dan pemerintah daerah. Ia menegaskan pentingnya membangun Xinjiang sosialis modern yang ditandai dengan persatuan, harmoni, kemakmuran, kemajuan budaya, lingkungan yang sehat, serta kehidupan masyarakat yang tenteram.
Transformasi Ekonomi dan Sosial
Berkat dukungan kebijakan dan kerja keras, Xinjiang yang dahulu termasuk wilayah termiskin, berhasil keluar dari kemiskinan pada akhir 2020, dengan 3,06 juta penduduk pedesaan terbebas dari kesengsaraan.
Produk domestik bruto (PDB) Xinjiang mencapai lebih dari 2 triliun yuan (sekitar USD 281,4 miliar) pada 2024, meningkat 203 kali lipat dibanding 1955, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 8 persen. Populasi wilayah ini juga melonjak dari 4,78 juta jiwa pada 1953 menjadi 25,85 juta jiwa pada 2020, termasuk peningkatan signifikan penduduk etnis minoritas dari 4,45 juta menjadi 14,93 juta.
Pertanian, Energi, dan Konektivitas
Dengan memanfaatkan sumber daya alam dan letak geografisnya, Xinjiang kini berkembang menjadi pusat industri modern serta pintu gerbang keterbukaan ke Asia dan Eropa.
Pertanian: Xinjiang menjadi basis nasional untuk produk pertanian berkualitas tinggi. Pada 2024, wilayah ini mencatat hasil panen gandum tertinggi di Tiongkok dengan rata-rata 7.872,75 kg per hektare. Produksi kapas mencapai hampir 5,69 juta ton atau 92,3 persen dari total nasional.
Energi: Kapasitas listrik terpasang mencapai 192,7 juta kW, dengan lebih dari 100 juta kW berasal dari energi baru.
Konektivitas: Xinjiang memperkuat posisinya sebagai inti Jalur Ekonomi Sabuk Sutra. Pada 2024, sebanyak 16.400 kereta kargo China-Eropa melewati wilayah ini, menandai tahun kelima berturut-turut jumlahnya melampaui 10.000.
Dalam pertemuan dengan perwakilan masyarakat, Xi menyerukan upaya bersama membangun “Xinjiang yang indah” dengan memanfaatkan keunggulan sumber daya dan industri, serta menempuh jalur pembangunan berkualitas tinggi sesuai kondisi lokal. (*)