
Surabaya,Sidaknews.com – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatat pertumbuhan positif pada arus peti kemas internasional hingga September 2025. Selama periode Januari–September 2025, volume peti kemas internasional meningkat 0,66% secara tahunan (year-on-year), dari 1.108.562 TEUs pada 2024 menjadi 1.115.827 TEUs tahun ini.
Secara bulanan (month-on-month), arus peti kemas internasional pada September 2025 tercatat sebanyak 127.302 TEUs, naik 5,5% dibanding Agustus yang mencapai 120.637 TEUs. Jika digabungkan dengan peti kemas domestik, total arus peti kemas TPS pada September 2025 mencapai 131.087 TEUs, meningkat 5,3% dari bulan sebelumnya sebesar 124.487 TEUs.
Kinerja positif tersebut ditopang oleh kontribusi peti kemas internasional sebesar 127.302 TEUs dan domestik sebanyak 3.785 TEUs. Pada bulan Agustus 2025, arus peti kemas internasional tercatat 120.637 TEUs dan domestik 3.850 TEUs.
TPS saat ini mengelola terminal peti kemas dengan dermaga internasional sepanjang 1.000 meter dan dermaga domestik 450 meter. Fasilitas tersebut didukung 12 unit electric Container Crane (e-CC) untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan operasional bongkar muat.
Dari sisi perdagangan luar negeri, arus ekspor sepanjang Januari–September 2025 tumbuh 1,73% menjadi 552.503 TEUs dari 543.121 TEUs pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, arus impor mengalami koreksi tipis 0,37% menjadi 563.324 TEUs dari sebelumnya 565.441 TEUs.
Perbandingan arus peti kemas ekspor dan impor pada periode tersebut masing-masing 49% (552.503 TEUs) dan 51% (563.324 TEUs). Komposisi ini relatif stabil dibanding tahun 2024 yang juga mencatat rasio 49% ekspor dan 51% impor.
Selain itu, jumlah kunjungan kapal ke TPS selama sembilan bulan pertama tahun 2025 turut meningkat 3,61%, dari 913 kunjungan pada tahun 2024 menjadi 946 kunjungan pada 2025.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, menyampaikan bahwa capaian ini mencerminkan kepercayaan tinggi pengguna jasa terhadap layanan TPS.
“Peningkatan ini merupakan hasil komitmen kami dalam menjaga keandalan operasional dan efisiensi proses bongkar muat. TPS terus bertransformasi melalui optimalisasi infrastruktur, penguatan digitalisasi, serta sinergi berkelanjutan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran arus logistik nasional,” ujarnya.
Dari sisi produktivitas, TPS membukukan kinerja bongkar muat rata-rata 52 box/ship/hour sepanjang Januari–September 2025, melampaui standar minimum 48 box/ship/hour yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui KSOP Utama Tanjung Perak.
Dengan capaian tersebut, TPS berhasil mempertahankan posisi dominannya di pasar peti kemas internasional dengan pangsa pasar 83% di Pelabuhan Tanjung Perak. (*)