Haikou, China: Kota yang Menjadi Panggung, Seni untuk Semua

A bird’s-eye view of the 2025 Praising Haikou Lawn Concert.

Haikou, China – Dari 28 September hingga 8 Oktober 2025, Kota Haikou, ibu kota Provinsi Hainan, menarik perhatian dunia dengan beragam kegiatan seni publik yang memukau. Hampir 150 acara digelar, mulai dari konser di taman, salon opera, hingga parade jalanan, menjadikan kota yang dijuluki “Tanah Seni Pertunjukan Internasional” ini sebagai panggung seni tanpa batas.

Salah satu pengunjung, Mohammed asal Sudan, mengaku terkesan dengan anak-anak yang mengenakan kostum terinspirasi dari seni gunting kertas Tiongkok pada Fashion Show Warisan Budaya Takbenda 2025.

“Seni di Haikou bisa ditemukan di mana saja. Di sini, bahkan seni tradisional bisa dipakai,” ujarnya kagum.

Selama Haikou Art Week 2025, suasana kota berubah menjadi galeri terbuka. Di desa berusia seabad, para model berjalan di atas landasan batu vulkanik dengan mengenakan rok tradisional Mamian. Di Qilou Old Street, seni Timur dan Barat berpadu dalam pameran lintas budaya, sementara di taman Evergreen Park, pertunjukan drone menerangi langit malam. Wisatawan pun diajak menjelajahi perjalanan budaya yang memadukan tradisi dan modernitas—di bawah langit, di tepi laut, dan di jalanan kota.

Seorang wisatawan asal Tiongkok utara mengatakan bahwa kunjungan ke Haikou memberikan pengalaman edukatif bagi keluarganya.

“Anak-anak saya tidak hanya belajar sejarah, tetapi juga mendapatkan inspirasi seni. Pengalaman seperti ini tidak mereka temui di kelas,” ujarnya setelah menonton konser simfoni.

Selama Libur Nasional Tiongkok, Haikou mencatat 1,134 juta wisatawan dengan pendapatan pariwisata mencapai 1,414 miliar yuan. Rangkaian kegiatan seni tersebut tidak hanya meningkatkan citra kota sebagai destinasi liburan berkualitas tinggi, tetapi juga mendorong konsumsi wisata secara signifikan.

Fashion Show Warisan Budaya Takbenda 2025 yang terinspirasi seni gunting kertas menarik banyak penonton. (Foto: Zhang Liyun)

Menariknya, seni di Haikou tidak hanya hadir saat hari libur. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah kota terus mengembangkan berbagai program seperti Haikou Art Week, pojok baca, dan pameran seni di perpustakaan, komunitas, hingga pusat perbelanjaan. Upaya ini melahirkan ekosistem seni yang mudah diakses oleh masyarakat, memungkinkan warga menikmati budaya dan kreativitas di lingkungan mereka sendiri.

Semangat artistik yang tumbuh pesat itu kini menjadikan Haikou bukan hanya kota tujuan wisata, tetapi juga kota dengan jiwa seni yang hidup dan inklusif.