Strategi “Airline + Marketing” Dongkrak Pertumbuhan Sanya Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

Sanya di China berkembang menjadi tujuan wisata kelas dunia melalui penawaran wisata yang beragam.

SANYA,CHINA – Kota Sanya di Tiongkok terus memperluas konektivitas internasionalnya secara pesat. Pada 8 Oktober 2025, pesawat Belavia Airlines mendarat di Bandara Internasional Phoenix Sanya, menandai penerbangan perdana rute Sanya–Minsk. Tak lama berselang, dua rute internasional baru kembali dibuka, yakni “Ulaanbaatar–Sanya–Ulan-Ude” dan “Sanya–Kuala Lumpur.”

Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Sanya untuk memperluas jangkauan pariwisata ke pasar Asia Tengah, Eropa, dan Asia Tenggara. Hingga kini, Sanya telah membuka 38 rute internasional yang menghubungkan kota tersebut dengan 29 kota di luar negeri, termasuk Bangkok, Frankfurt, Seoul, dan St. Petersburg.

Selama musim panas lalu, ketika sebagian besar belahan bumi utara dilanda cuaca panas ekstrem, Sanya justru menawarkan kesejukan dengan iklim maritim, tutupan hutan lebih dari 70%, dan suhu rata-rata 26°C. “Angin di Sanya terasa seperti AC alami,” ujar Mark, wisatawan asal Jerman, yang terinspirasi datang setelah melihat tren rute Frankfurt–Bangkok–Sanya di Instagram.

International tourists engage in immersive experiences in China’s Sanya.

Untuk penerbangan berjadwal Fifth Freedom pertama yang menghubungkan Hainan Free Trade Port dengan Eropa, Sanya menggandeng influencer penerbangan ternama untuk membuat konten promosi wisata. Kampanye tersebut berhasil viral dengan lebih dari 10 juta tayangan hingga Agustus, dan menjadi tren di berbagai platform media sosial global.

Strategi serupa diterapkan pada rute Sanya–Minsk, di mana Sanya secara konsisten berpartisipasi dalam konferensi promosi pariwisata di Minsk selama dua tahun terakhir, memperkuat eksposur kota ini di pasar Belarus.

Pendekatan yang menggabungkan pengembangan rute penerbangan dan promosi destinasi terbukti efektif. Berdasarkan data resmi, Sanya mencatat lebih dari 700.000 wisatawan mancanegara yang menginap selama tiga kuartal pertama tahun 2025 — angka tertinggi sepanjang sejarah untuk periode yang sama.

Sanya juga menerapkan strategi pemasaran khusus sesuai target wilayah:

Pasar domestik: Bekerja sama dengan platform e-commerce Meituan, menawarkan ribuan paket wisata diskon dengan capaian lebih dari 500 juta tayangan online.

Hong Kong: Meluncurkan kampanye bertema “1.5 Hours to Paradise” melalui platform Klook, yang mendorong peningkatan 87,47% kunjungan wisatawan Hong Kong dalam tujuh bulan pertama.

Korea Selatan: Mengundang agen perjalanan dan media untuk mengamati langsung preferensi wisatawan Korea.

Kamboja: Menandatangani MoU dengan Dewan Pariwisata Kamboja pada September 2025 dalam rangka Cambodia-China Tourism Year, sebagai bentuk komitmen kerja sama jangka panjang.

Hasilnya terlihat jelas pada musim liburan lalu: remaja menikmati olahraga pantai di International Junior Sports Carnival, keluarga berwisata ke Children’s Drama Festival, wisatawan pencinta kesehatan menikmati minuman herbal TCM di Pantai Dadonghai, dan wisatawan muda berpartisipasi dalam kampanye seni imersif DIMOO x Pop Mart.

Momentum pariwisata ini turut mendongkrak belanja wisatawan asing, dengan total pengeluaran mencapai lebih dari USD 600 juta dalam tiga kuartal pertama tahun 2025. Selain bebas bea dan layanan multibahasa, kuliner beragam dan keramahan warga menjadi daya tarik tersendiri.
“Sanya adalah kota wisata yang hangat dan ramah di setiap sudutnya,” puji Yerkebulan Tynymov, wisatawan asal Rusia.

Saat ini, Bandara Internasional Phoenix Sanya tengah mempercepat pembangunan tahap ketiga, yang ditargetkan rampung akhir tahun ini. Setelah beroperasi penuh, kapasitas bandara akan meningkat hingga 30 juta penumpang per tahun.

Pejabat Dewan Pariwisata Sanya menyampaikan, kota ini akan terus menghadirkan beragam produk wisata dan pengalaman konsumsi baru untuk memenuhi selera wisatawan global.

Komentar