HONG KONG SAR – Saat dunia bisnis bergerak cepat menuju inovasi dan transformasi digital, pertanyaan lama kembali muncul: apakah gelar MBA masih relevan? Di Hong Kong University of Science and Technology (HKUST), jawabannya tegas—ya, selama terus berevolusi.
Memasuki era baru kepemimpinan ekonomi Asia dan perubahan sistem pendidikan tradisional di Barat, HKUST melakukan pembaruan besar terhadap program MBA-nya. Kini, program tersebut menjadi lebih inklusif, fleksibel, berorientasi pada inovasi, dan terhubung erat dengan jaringan global.
MBA Baru: Inklusif, Beragam, dan Visioner
Kelas MBA penuh waktu tahun 2026 mencerminkan transformasi ini. Dengan 59% mahasiswi perempuan, HKUST menunjukkan komitmen terhadap kepemimpinan yang lebih setara dan beragam. Peserta tidak hanya berasal dari bidang bisnis, tetapi juga dari jurnalisme, pendidikan, pemerintahan, dan sektor sosial.
Untuk mendukung profesional di bidang sosial, HKUST juga menyediakan Social Sector Award, beasiswa khusus bagi kandidat potensial dari organisasi nirlaba, lembaga pemerintahan, atau perusahaan sosial.
Menjawab Dinamika Ekonomi Asia
Pertumbuhan ekonomi Asia menjadi fokus utama HKUST. Dengan PDB per kapita Tiongkok mencapai US$13.390 pada 2023 dan diperkirakan akan berlipat ganda pada 2035, serta Indonesia yang muncul sebagai kekuatan ekonomi baru, kawasan ini menjadi pusat peluang bisnis masa depan.
Hong Kong sendiri terus berperan sebagai pusat perdagangan, keuangan, dan inovasi regional. Karena itu, kurikulum HKUST MBA disesuaikan dengan kebutuhan tersebut melalui berbagai mata kuliah seperti Practical AI for Business, Winning Strategies in the Digital World, Chinese Tech Strategy in the Global AI Era, dan Doing Tech in Asia and China.
Pengajar Berpengalaman dan Pembelajaran Fleksibel
Sekitar dua pertiga mata kuliah MBA diajarkan oleh dosen dengan pengalaman industri dan bisnis nyata. Banyak di antaranya juga menjadi konsultan untuk perusahaan besar dan lembaga pemerintahan.
“Lanskap bisnis Asia berubah sangat cepat, dan teori saja tidak cukup,” ujar Prof. Paul Kitney, Professor of Business Practice di HKUST. “Kami menantang mahasiswa untuk berpikir seperti ekonom, bertindak seperti strategis, dan memimpin seperti wirausahawan.”
Jaringan Global dan Paparan Internasional
Tahun lalu, lebih dari 200 mahasiswa mengikuti program studi global, sementara 195 mahasiswa asing dari 80 universitas mitra berkunjung ke HKUST—meningkat 42% dibanding tahun sebelumnya.
Melalui seri Executive Exchange, mahasiswa mendapat kesempatan mendengar langsung dari para pemimpin dunia bisnis, termasuk Ketua Non-Eksekutif HSBC Hong Kong, CEO Cathay Group, Ketua Schneider Electric, dan CEO Bain & Company.
Inovasi dan Kewirausahaan di Inti Program
Inovasi menjadi DNA di HKUST. Melalui kegiatan seperti Unicorn Day, mahasiswa MBA dapat terhubung dengan startup berpotensi tinggi di Asia dan mempresentasikan ide bisnis mereka kepada investor.
“Kebutuhan akan kepemimpinan bisnis yang inovatif, inklusif, dan berorientasi praktik kini lebih penting dari sebelumnya,” ujar Prof. Stephen Shih, Associate Dean HKUST MBA Programs. “Kurikulum kami dirancang untuk mencerminkan dinamika ekonomi Asia dan menyiapkan mahasiswa untuk memimpin dengan tujuan.”
Suara Mahasiswa Global
David Carreno Cerrillo dari Spanyol (MBA Intake 2020) memilih Asia karena melihat kawasan ini sebagai pusat inovasi dunia. “Perusahaan seperti Tencent, Alibaba, dan Huawei hanyalah sebagian contoh. Asia bukan lagi sekadar pasar, tetapi tempat lahirnya inovasi,” katanya.
Sementara itu, Carmen Chan (MBA Intake 2024) dari Inggris menyebut Hong Kong sebagai tempat ideal untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. “Saya ingin perubahan dan Hong Kong menawarkan perpaduan unik antara budaya Timur dan Barat, peluang karier, dan pengalaman hidup yang tak ternilai.”
Dengan keragaman mahasiswa, kurikulum yang adaptif, dan jejaring global yang kuat, HKUST MBA berkomitmen melahirkan pemimpin masa depan yang siap mendefinisikan arah baru dunia bisnis. (*)
