
Probolinggo – Kepala Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 7 Kota Probolinggo, Susilowati, menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing anak. Langkah ini dilakukan agar setiap peserta didik mendapat pembinaan yang tepat menuju masa depan yang lebih baik.
Susilowati menjelaskan, SR Terintegrasi mengedepankan pembelajaran berbasis digital. Para siswa diajarkan keterampilan coding, penggunaan smartboard, serta pemanfaatan dashboard pembelajaran digital.
“Anak-anak kami ajarkan coding dan digitalisasi agar terbiasa dengan teknologi sejak dini,” ujar Susilowati di SR Terintegrasi 7 Kota Probolinggo, Kamis (16/10/2025).
Selain menggunakan laptop dan perangkat digital lainnya, sekolah juga memperbolehkan penggunaan telepon genggam (HP) sebagai media belajar, namun dengan batasan hanya untuk kegiatan pembelajaran.
Sebagian besar siswa di SR Terintegrasi berasal dari keluarga berpenghasilan rendah (desil 1 dan 2). Banyak di antara mereka semula merasa minder dan kurang percaya diri. Namun, berkat pendampingan guru serta dukungan berbagai pihak, semangat belajar para siswa kini meningkat.
“Kami rutin menghadirkan anggota TNI setiap Sabtu untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab anak-anak. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan PCNU Kota Probolinggo untuk pembinaan akhlak,” terang Susilowati.
Dengan pendekatan tersebut, siswa kini tumbuh menjadi pribadi yang berani, disiplin, dan percaya diri. Mereka bahkan beberapa kali tampil di kegiatan publik, seperti menyambut kunjungan Komisi VIII DPR RI dengan menampilkan tari, pencak silat, dan pidato berbahasa Jepang.
Tiga Program Utama: Akademik, Asrama, dan Pelatihan
SR Terintegrasi memiliki tiga pilar program utama:
Program akademik, berfokus pada penerapan kurikulum nasional dan penguatan dasar ilmu pengetahuan.
Program asrama, menitikberatkan pada pembentukan karakter, akhlak, dan sikap sosial.
Program pelatihan, diarahkan untuk pengembangan minat dan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Beberapa kegiatan unggulan di antaranya pencak silat dan desain grafis. Diharapkan, kegiatan ini dapat membuka peluang prestasi, beasiswa, atau jalur karier bagi para siswa.
“Anak-anak yang berprestasi akan kami dampingi hingga ke jenjang kuliah. Sementara yang tidak melanjutkan, kami bekali dengan keterampilan agar bisa bekerja atau berwirausaha,” tutur Susilowati.
Jaga Kesehatan dan Gizi Siswa
Dalam upaya menjaga kesehatan peserta didik, sekolah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melalui program Posyandu Remaja. Pemeriksaan rutin dilakukan setiap bulan, mencakup pengukuran berat dan tinggi badan.
Dari hasil pemantauan selama tiga bulan terakhir, tercatat peningkatan berat badan rata-rata 3–4 kilogram pada sebagian besar siswa.
“Banyak anak yang seragamnya kini tidak muat lagi. Itu tanda mereka tumbuh sehat dan terpenuhi gizinya,” ucap Susilowati sambil tersenyum.
Sekolah juga menyediakan tiga kali makan utama dan dua kali camilan bergizi setiap hari. Menu disiapkan oleh vendor profesional di bawah pengawasan ahli gizi. Ke depan, pihak sekolah berencana mengelola dapur sendiri dengan tenaga gizi dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Tumbuhkan Prestasi dan Harapan Baru
Meski baru beroperasi tiga bulan, sejumlah siswa sudah menunjukkan peningkatan motivasi belajar dan prestasi nonakademik. Beberapa di antaranya bahkan mengikuti lomba karya tulis nasional dan karikatur tingkat SMP dan SMA.
“Kami percaya anak-anak kami punya potensi besar. Dengan bimbingan yang tepat, mereka bisa bersaing secara nasional,” ujar Susilowati.
Dalam bidang akademik, sekolah mulai menerapkan kurikulum formal sambil memetakan minat siswa, seperti pada bidang matematika, bahasa Indonesia, dan seni menulis.
Susilowati menegaskan, keberadaan SR Terintegrasi sejalan dengan visi pemerintah mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
“Kami ingin SR menjadi wadah lahirnya generasi unggul yang berakhlak, berkarakter, dan siap menghadapi era digital,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat, khususnya Presiden RI dan Kementerian Sosial, atas dukungan terhadap program pendidikan inklusif ini.
“Program ini benar-benar menyentuh sasaran. Anak-anak dari keluarga kurang mampu kini punya kesempatan belajar dan tumbuh sejajar dengan yang lain,” pungkasnya.
Source: Infopublik.id
Komentar