
Surabaya,Sidaknews.com – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satu fokus utama dari komitmen tersebut adalah pelestarian ekosistem mangrove yang telah dijalankan secara konsisten sejak tahun 2010 dan kini menunjukkan hasil nyata di kawasan pesisir sekitar pelabuhan.
Hingga tahun 2025, TPS tercatat telah merehabilitasi dan menjaga keberlanjutan kawasan hutan mangrove seluas 22,7 hektare di sekitar wilayah operasionalnya. Inisiatif ini tidak hanya menjadi wujud tanggung jawab lingkungan perusahaan, tetapi juga kontribusi nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir serta mendukung mitigasi perubahan iklim.
Ekosistem mangrove memiliki peran strategis sebagai benteng alami yang melindungi wilayah pesisir dari abrasi, banjir rob, dan angin kencang. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai penyerap karbon alami (carbon sink) yang efektif dalam menekan emisi gas rumah kaca. Karena itu, pelestarian mangrove menjadi bagian integral dari strategi keberlanjutan jangka panjang TPS dalam mengharmonikan kinerja ekonomi dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Sebagai penguatan program, pada tahun 2022 TPS menjalin kolaborasi dengan Petani Mangrove Wonorejo untuk melakukan pembibitan sebanyak 10.000 bibit mangrove. Bibit tersebut didistribusikan melalui program donasi oksigen dan kegiatan penyulaman di Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo, Surabaya. Langkah ini menjadi bagian dari dukungan perusahaan terhadap upaya penanganan krisis iklim global.
Komitmen tersebut berlanjut di tahun 2025 melalui kerja sama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mandiri Lestari Surabaya, komunitas masyarakat pesisir yang aktif dalam pembibitan dan penanaman mangrove. Melalui sinergi ini, TPS kembali melaksanakan pembibitan 10.000 bibit mangrove untuk memperluas kawasan hijau pesisir serta memperkuat ketahanan ekosistem.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menyampaikan bahwa pelestarian mangrove merupakan bagian penting dari implementasi prinsip ESG yang dijalankan secara konsisten oleh perusahaan.
“Sebagai pelabuhan petikemas modern, kami tidak hanya berfokus pada efisiensi operasional, tetapi juga memastikan setiap langkah bisnis kami selaras dengan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat. Mangrove menjadi simbol komitmen jangka panjang kami terhadap bumi dan keberlanjutan,” ujar Erika.
Selain menjaga kawasan yang telah terbentuk, TPS secara berkelanjutan melaksanakan program edukasi, monitoring, dan distribusi bibit sebagai bagian dari perawatan serta regenerasi ekosistem mangrove.
“Bagi kami, mangrove bukan sekadar pohon di pesisir, melainkan benteng kehidupan. Menjaganya adalah investasi jangka panjang untuk masa depan lingkungan dan generasi mendatang,” tutupnya.
Sebagai bagian dari impact-based program, TPS kini juga tengah menyiapkan pengukuran manfaat lingkungan dan sosial dari program pelestarian mangrove. Langkah ini bertujuan untuk memastikan efektivitas, keberlanjutan, serta nilai manfaat yang terukur bagi ekosistem dan masyarakat sekitar.
Tentang PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS)
PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) merupakan penyedia layanan jasa logistik, khususnya di bidang petikemas ekspor dan impor di Indonesia. TPS merupakan anak usaha dari PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Grup.
TPS menjadi terminal pertama di Indonesia yang menerapkan standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (ISPS Code) sejak Juli 2004. Setelah proses integrasi Pelindo pada 1 Oktober 2021—yang menggabungkan Pelindo I, II, III, dan IV menjadi satu entitas—TPS terus berinovasi dan melakukan standarisasi layanan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing, sejalan dengan komitmen Pelindo dalam mendorong kemajuan sektor maritim nasional. (*)