Paluta,Sidaknews.com – Wakil Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) Basri Harahap membuka secara resmi rangkaian perlombaan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-11 tingkat Kabupaten Padang Lawas Utara dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati Paluta, Sabtu (18/10/2025).
Dalam sambutannya, Wabup Basri Harahap menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan momentum untuk mengenang serta meneladani semangat juang para santri dan ulama dalam mempertahankan serta mengisi kemerdekaan Indonesia.
“Santri telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya ahli dalam bidang agama, tetapi juga memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Basri Harahap.
Ia menambahkan, kegiatan perlombaan ini tidak semata-mata ajang mencari juara, tetapi juga menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah antar-santri dan pesantren se-Kabupaten Paluta.
“Melalui perlombaan ini diharapkan dapat menjadi wadah menyalurkan potensi, menumbuhkan semangat persaudaraan, dan memperkuat kontribusi santri dalam pembangunan daerah dan bangsa. Jadilah manusia yang beriman, bertakwa, dan berilmu pengetahuan di manapun berada,” pesan Wabup.
Sementara itu, Ketua Panitia Dr. C. Muhammad Ali, MA menjelaskan bahwa rangkaian perlombaan berlangsung selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 Oktober 2025, dan akan ditutup dengan apel santri serta lomba karnaval pada 22 Oktober 2025. Karnaval akan dimulai dari Kantor Bupati dan berakhir di Masjid Raya Gunung Tua.
Tahun ini, sebanyak 27 pondok pesantren turut serta dalam perlombaan dengan rincian sebagai berikut:
Lomba Nasyid: 26 pondok pesantren
Qiroatul Kutub: 25 pondok pesantren
Voli: 25 pondok pesantren
Futsal: 27 pondok pesantren
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Anggota DPRD Paluta Hasran Harahap, perwakilan Kemenag Paluta, Ketua BSPP, para Asisten Setdakab, pimpinan OPD, unsur TNI-Polri, Ketua MUI, Ketua Baznas, para pimpinan pondok pesantren, serta ratusan santri dari berbagai daerah di Paluta. (Bahri Siregar)
