Malaysia – Kementerian Digital Malaysia melalui Malaysia Centre for the Fourth Industrial Revolution (MYCentre4IR) bekerja sama dengan World Economic Forum (WEF) menggelar Powering the Intelligent Age: Driving Innovation with Southeast Asia and Beyond Summit di Sasana Kijang, Senin (28/10/2025).
Forum ini memperkuat kolaborasi kawasan dalam bidang kecerdasan buatan (AI), digitalisasi, dan transformasi industri berkelanjutan, sekaligus menandai tonggak penting bagi Kepemimpinan Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025.
Acara yang dihadiri lebih dari 400 delegasi dari 14 negara tersebut mempertemukan pembuat kebijakan, pelaku industri, akademisi, dan startup founder untuk membahas tata kelola teknologi yang aman, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan ASEAN.
Salah satu capaian utama dari forum ini adalah peluncuran ASEAN AI Safety Network (ASEAN AI Safe), salah satu Priority Economic Deliverable di bawah Kepemimpinan Malaysia. Jaringan ini akan berbasis di Kuala Lumpur dan berfungsi sebagai wadah kolaborasi antara pembuat kebijakan, peneliti, dan pelaku industri dalam mempercepat adopsi AI yang aman dan bertanggung jawab.
“Malaysia ingin menjadi AI Nation pada 2030 dengan tata kelola terpercaya, pengembangan talenta inklusif, dan investasi yang berdampak ekonomi nyata,” ujar Menteri Digital Malaysia, YB Gobind Singh Deo.
“Sebagai Ketua ASEAN, kami fokus membangun kerangka kolaboratif agar teknologi digunakan secara aman, transparan, dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.”
Forum juga meluncurkan Sustainable AI White Paper, hasil kerja sama MYCentre4IR, ERM, dan Microsoft, yang menjadi panduan penerapan AI berenergi efisien dan bertanggung jawab di Asia Tenggara.
Dalam sesi Leader’s Dialogue, Gobind Singh Deo bersama Cathy Li, Head of Centre for AI Excellence WEF, menekankan pentingnya keselarasan kebijakan dan kerangka tata kelola AI di ASEAN untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap teknologi.
“Asia Tenggara memiliki peluang besar membentuk standar global AI masa depan,” kata Cathy Li. “Namun hal ini memerlukan keseragaman tata kelola dan kolaborasi lintas negara yang menanamkan prinsip kepercayaan, transparansi, dan keberlanjutan.”
Sementara itu, Deputy Secretary-General ASEAN untuk Komunitas Ekonomi, H.E. Satvinder Singh, menegaskan pentingnya kolaborasi regional agar transformasi digital menjadi penggerak kemakmuran bersama.
Forum juga menampilkan sesi Transitioning Industrial Clusters (TIC) Dialogue yang menyoroti bagaimana integrasi data, otomasi, dan energi bersih dapat memperkuat daya saing industri ASEAN sekaligus menekan emisi.
Keseluruhan diskusi menegaskan bahwa konvergensi antara AI dan keberlanjutan industri menjadi kunci daya saing masa depan ASEAN. Malaysia melalui Kementerian Digital berkomitmen menjadikan negaranya pusat digital berkelanjutan dan lokasi aman bagi aset digital kawasan, sejalan dengan tema ASEAN: Sustainability and Inclusivity.
Tentang MyDIGITAL Corporation
MyDIGITAL merupakan lembaga pemantau di bawah Kementerian Digital Malaysia yang mengoordinasikan implementasi Malaysia Digital Economy Blueprint dan National 4IR Policy. Lembaga ini juga menjadi sekretariat National Digital Economy and 4IR Council yang diketuai Perdana Menteri.
Tentang World Economic Forum (WEF)
WEF adalah organisasi internasional untuk kerja sama publik-swasta yang berfokus pada pembangunan ekonomi inklusif, tata kelola teknologi, dan aksi iklim global.
Tentang MYCentre4IR
MYCentre4IR adalah pusat pertama WEF di Asia Tenggara dalam jaringan Centre for the Fourth Industrial Revolution. Pusat ini berperan sebagai katalis kebijakan, inovasi, dan kolaborasi global di bidang teknologi 4.0. (*)








Komentar