
Kepri – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, mengajak masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) untuk terus menjaga nilai keislaman dan kemelayuan sebagai jati diri bangsa.
Hal itu disampaikan Menko Yusril saat menghadiri Tabligh Akbar dan Penyerahan Bantuan Sosial Kemasyarakatan di Lapangan Hang Tuah, Kabupaten Lingga, Senin (27/10/2025) malam.
Dalam tausiyah kebangsaan yang disampaikannya, Yusril menegaskan bahwa keislaman dan kemelayuan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
“Keislaman adalah iman dan keyakinan kita, sementara kemelayuan adalah kultur dan jati diri kita. Keduanya tidak bisa dipisahkan, karena Melayu identik dengan Islam,” ujar Yusril.
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap capaian pembangunan di Provinsi Kepri di bawah kepemimpinan Gubernur Ansar Ahmad.
“Prestasi luar biasa telah dicapai Kepri. Saat ini, pemerintah pusat di bawah Presiden Prabowo juga sedang bekerja keras mengejar ketertinggalan bangsa kita. Alhamdulillah, ekonomi Indonesia kini berada di atas Malaysia dan menempati posisi keenam dunia dalam skala ekonomi global,” ungkapnya.
Selain itu, Yusril turut menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi muda sebagai kunci kemajuan bangsa.
“Tugas kita semua adalah memastikan anak-anak mendapat pendidikan yang baik agar bangsa ini semakin maju,” tutupnya.






