
Bangkok – Berli Jucker Logistics (BJL), anak usaha dari BJC Big C Group, resmi menjalin kemitraan strategis dengan DHL Supply Chain (Thailand) melalui penandatanganan perjanjian Joint Venture. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya BJL mentransformasi sistem logistik di Thailand menuju standar kelas dunia.
Kerja sama ini bertujuan meningkatkan efisiensi distribusi BJC Big C Group sekaligus membangun platform logistik dan rantai pasok yang mampu melayani pelanggan baru, khususnya di sektor kesehatan (healthcare) yang menuntut standar tinggi. Melalui aliansi ini, BJC Big C Group berkomitmen memperkuat posisi BJL sebagai penyedia jasa logistik berstandar internasional untuk berbagai industri, termasuk kemasan, barang konsumsi, dan produk kesehatan.
Bagi DHL Supply Chain, kemitraan ini menjadi akses strategis untuk memperluas pasar di ekonomi Thailand yang dinamis. Dengan basis manufaktur kuat dan infrastruktur modern, Thailand kini berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara. Melalui kolaborasi ini, DHL menghadirkan praktik terbaik global dalam logistik kontrak, digitalisasi, serta keunggulan operasional guna mendorong inovasi dan peningkatan standar layanan di seluruh rantai pasok.
Penandatanganan perjanjian digelar di Big C House, dihadiri oleh:
Mrs. Thapanee Techajareonvikul, CEO & President BJC
Mrs. Dusanee Merling, Executive Vice President – Portfolio Management, Big C
Mr. Steve Walker, CEO DHL Supply Chain Thailand Cluster
Mr. Kenny Thai, CFO DHL Supply Chain Thailand Cluster
serta disaksikan oleh Mr. Aswin Techajareonvikul, Executive Vice Chairman BJC, dan Mr. Javier Bilbao, CEO DHL Supply Chain Asia Pacific, bersama jajaran eksekutif kedua perusahaan.
Pernyataan Para Pemimpin
Mrs. Thapanee Techajareonvikul, CEO & President BJC, menyampaikan:
“Kolaborasi ini mencerminkan visi BJC Big C Group untuk membangun rantai pasok yang kokoh dan terintegrasi sepenuhnya. Tujuan kami tidak hanya mendukung bisnis internal, tetapi juga mengangkat standar logistik Thailand agar sejajar dengan tolok ukur global, sekaligus memperluas peluang di sektor-sektor potensial seperti healthcare.”
Mr. Javier Bilbao, CEO DHL Supply Chain Asia Pacific, menambahkan:
“Ini bukan sekadar kemitraan, melainkan langkah strategis dalam membentuk masa depan logistik Thailand. Dengan menggabungkan kehadiran lokal BJC Big C Group dan jaringan global serta inovasi DHL, kami dapat mewujudkan rantai pasok yang lebih cerdas, tangguh, dan berkelanjutan.”
Sementara itu, Mr. Steve Walker, CEO DHL Supply Chain Thailand Cluster, menegaskan:
“BJC Big C Group dan DHL telah bekerja sama lebih dari dua dekade. Joint venture ini menjadi kelanjutan alami dari kemitraan kami sejalan dengan strategi DHL 2030. Bersama, kami membangun platform logistik berstandar dunia yang efisien, tangguh, dan berkelanjutan.”
Mrs. Thapanee menutup dengan keyakinan bahwa kolaborasi ini akan menjadi “game changer” dalam industri logistik Thailand:
“Dengan keahlian global DHL dan keunggulan operasionalnya, kami yakin kemitraan ini akan meningkatkan efisiensi dan daya saing bisnis BJC Big C Group sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan.”
Tentang Berli Jucker Logistics
Didirikan pada 4 Januari 2000, Berli Jucker Logistics Co., Ltd. (BJL) menyediakan layanan logistik terintegrasi meliputi kepabeanan, pergudangan, transportasi, distribusi, dan konsultasi. BJL mengelola lebih dari 90.000 m² gudang dan menangani lebih dari 45.000 SKU.
Sebagai anak perusahaan dari Berli Jucker Public Company Limited (BJC), BJL mengedepankan prinsip keberlanjutan dan berkomitmen menjadi salah satu penyedia logistik terdepan di Thailand menuju net-zero emissions.
Tentang DHL
DHL merupakan merek terkemuka global di bidang logistik, hadir di lebih dari 220 negara dan wilayah dengan sekitar 400.000 karyawan. DHL menawarkan layanan menyeluruh mulai dari pengiriman ekspres, e-commerce, transportasi darat, laut, dan udara hingga manajemen rantai pasok industri.
Sebagai bagian dari DHL Group, perusahaan mencatat pendapatan sekitar €84,2 miliar pada 2024, dan menargetkan net-zero emissions logistics pada 2050. (*)













Komentar