
Beijing – Kota Wuxi di Tiongkok resmi masuk dalam jejaring UNESCO Creative Cities Network (UCCN) sebagai “World City of Music” atau Kota Musik Dunia. Penetapan ini menjadikan Wuxi sebagai kota pertama di Tiongkok yang meraih gelar tersebut, menandai babak baru dalam perjalanan budaya dan inovasinya.
Dengan status baru ini, Wuxi bergabung dengan 76 kota musik ternama dunia seperti Wina, Liverpool, dan Havana, memperkuat posisinya di panggung budaya global.
Kota Kelahiran Musik Tradisional China

Dikenal sebagai “Kampung Halaman Musik Rakyat Tiongkok,” Wuxi merupakan tempat lahir musisi legendaris A Bing (Hua Yanjun), pencipta karya klasik Erquan Yingyue (Moon Reflected on Second Spring). Lagu tersebut memiliki nilai emosional mendalam hingga konduktor terkenal Seiji Ozawa pernah mengatakan bahwa seseorang sebaiknya “mendengarkannya sambil berlutut” untuk benar-benar menghormati kedalamannya.
Dari sepuluh karya klasik erhu terbaik Tiongkok, delapan di antaranya berasal dari Wuxi—mencerminkan akar musik yang kuat di kota ini.
Perpaduan Tradisi dan Inovasi
Kini, Wuxi tidak hanya bernostalgia pada masa lalu. Sejak berdirinya Wuxi Symphony Orchestra pada tahun 2023, orkestra ini telah tampil di berbagai kota besar seperti Shanghai, Lisbon, London, dan Tokyo.
Selain itu, Wuxi Symphony Concert Hall yang akan diresmikan pada 1 Januari 2026 diharapkan menjadi pusat pertukaran musik internasional.
Wuxi juga dikenal menjaga kesinambungan budaya. Tianyun Society Kunqu Salon telah bertahan lebih dari 400 tahun, sementara program seni muda “Nightingale” sudah melahirkan bakat-bakat baru selama lebih dari empat dekade.
Industri Musik Bernilai Miliaran Dolar
Kota ini menampung 370 perusahaan musik, 2.079 lembaga pelatihan, serta industri kreatif senilai hampir USD 1 miliar per tahun.
Wuxi juga merupakan pusat pembuatan alat musik dunia, memproduksi sekitar 50.000 erhu setiap tahun, bersama harmonika, akordeon, dan harpa yang diekspor ke berbagai negara.
Jembatan Timur dan Barat
Sejak lama, Wuxi berperan sebagai jembatan antara budaya Timur dan Barat. Tokoh seperti Yang Yinliu dan Gu Yuxiu menjadi penghubung tradisi musik Tiongkok dengan musik klasik Barat. Gu Yuxiu bahkan dikenal sebagai penerjemah Ode to Joy karya Beethoven dan pendiri lembaga orkestra serta konservatori nasional.
Dari Industri ke Seni, dari Lokal ke Global
Dijuluki “Mutiara Danau Taihu”, Wuxi berlokasi strategis hanya 30 menit dari Shanghai. Dengan PDB mencapai 1,63 triliun yuan pada 2024, kota ini kini memperluas identitasnya — mengubah industri menjadi seni, warisan menjadi kreativitas kontemporer, dan budaya lokal menjadi gema global.
Penetapan Wuxi sebagai UNESCO City of Music bukan sekadar penghargaan, tetapi sebuah awal dari simfoni baru dalam perjalanan budaya dunia. (*)









Komentar