
Beijing, China,Sidaknews.com – Pameran Dagang Jasa Internasional Tiongkok 2025 (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) resmi dibuka pada 10 September di Beijing dengan mengusung tema “Embrace Intelligent Technologies, Empower Trade in Services.” Lebih dari 80 negara, 500 perusahaan kelas dunia, serta ratusan forum bisnis dan peluncuran produk baru mewarnai gelaran tahunan ini.
Selama 13 tahun, CIFTIS berkembang dari sekadar pameran sektoral menjadi platform global bertajuk “Global Services, Shared Prosperity.” Tahun ini, lebih dari 190 produk dan inovasi diluncurkan, mulai dari komputer kuantum optik berskala profesional hingga solusi bioteknologi berbasis AI.
Australia tampil sebagai Negara Kehormatan dengan menghadirkan miniatur Sydney Opera House, ikon satwa, hingga inovasi digital terbaru. “Partisipasi kami di CIFTIS meningkatkan visibilitas merek sekaligus mempererat kerja sama dengan mitra Tiongkok,” ujar Dale Pinto, Presiden Global CPA Australia.
Data Kementerian Perdagangan Tiongkok menunjukkan nilai perdagangan jasa Tiongkok telah melampaui 1 triliun dolar AS pada 2024. Peralihan dari sektor logistik ke jasa berbasis pengetahuan dan teknologi menjadi bukti transformasi ekonomi berbasis inovasi.
Beijing sebagai Motor Keterbukaan
CIFTIS juga merefleksikan langkah Beijing mendorong keterbukaan sektor jasa melalui berbagai kebijakan percontohan. Salah satunya adalah zona uji coba impor obat langka dengan sistem white list, yang memungkinkan pasien anak di Beijing segera mendapat terapi penting sebelum mendapat izin edar resmi.
Selain itu, pembentukan Integrated National Demonstration Zone dan Beijing Pilot Free Trade Zone berhasil menarik investasi asing senilai lebih dari 66 miliar dolar AS dalam lima tahun terakhir. Sektor farmasi, teknologi finansial, hingga ekonomi digital menjadi magnet utama bagi investor global.
Beijing Model: Replikasi untuk Dunia
Dengan lebih dari 33.000 proyek di bawah inisiatif “Dua Zona,” Beijing berhasil menghadirkan ekosistem bisnis yang semakin ramah bagi investor. Waktu pendirian perusahaan asing kini dipangkas dari tiga bulan menjadi satu hari. Perusahaan global seperti Pfizer, AstraZeneca, hingga Airbus memperluas investasi riset dan digital mereka di ibu kota.
“CIFTIS adalah jendela internasional bagi Beijing untuk menunjukkan kekuatan China Services sekaligus pintu masuk perusahaan global ke pasar Tiongkok,” ungkap Xu Shaofeng, Wakil Presiden Senior Schneider Electric.
Ke depan, Beijing menargetkan ekspor jasa digital mencapai 70 persen dari total perdagangan jasa pada 2030. Dengan penguatan merek “Beijing Services” yang menekankan digitalisasi, keberlanjutan, dan kecerdasan teknologi, Beijing berkomitmen menjadikan CIFTIS tolok ukur baru keterbukaan global di sektor jasa. (*)
Komentar