Jakarta,sidaknews.com – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengawali gerakan konsolidasi nasional dengan menggelar silaturahmi strategis di kediaman Ketua Umum PSHT, DR. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH., M.Sc. (Kangmas Taufiq). Acara yang dihadiri Kangmas Soni Tulung (Raden Puguh Wicaksono, SH.) bersama jajaran PSHT, GARDA Terate, dan tim hukum ini bertujuan merajut kebersamaan di tengah dinamika internal organisasi.
Inisiatif Penyatuan PSHT: Dari Jakarta ke Madiun
Pertemuan Jakarta menjadi landasan program *Guyup Rukun Organisasi PSHT*, sebuah gerakan untuk menghapus dikotomi “PSHT 16” dan “PSHT 17”. Kangmas Soni Tulung menegaskan, “Kita bersatu lebih kuat. Perbedaan waktu tak boleh pecah-belah hati. PSHT harus kembali ke jati diri: berbudi luhur, menjunjung persaudaraan, dan menjaga ajaran Setia Hati Terate.”
Agenda ini juga menyiapkan Doa Akbar dan Pengajian Nasional pada 1 Juni 2025 di Padepokan Agung Madiun, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. “Mari kita hadiri acara ini sebagai bentuk komitmen menjaga moral, spiritual, dan persatuan warga PSHT,”** ajak Kangmas Soni.
Dukungan Penuh dari Ketua Umum PSHT
Kangmas Taufiq menyambut positif inisiatif ini: “Saya dukung penuh upaya Kangmas Soni. Semangat Pancasila harus jadi pemersatu, seperti ikatan ajaran SH Terate. Kekuatan kita ada pada keguyuban, yang juga mendukung program pemerintah dan pelestarian pecak silat sebagai budaya bangsa.”
Ia menambahkan, “PSHT telah berdiri lebih dari seabad. Kita wajib jadi teladan budaya damai dan kolaboratif, terutama bagi generasi muda.”
Kolaborasi Multi-Pihak untuk Kebangkitan SH Terate
Selain melibatkan pengurus PSHT, acara ini didukung Tim Hukum Advokat A Yusuf Ahmadi, Takdir Lela, dan Ilham Moh Asngat Khomeini. Mereka berperan dalam memastikan gerakan ini sejalan dengan aspek legal dan AD/ART organisasi.
Pesan untuk Warga PSHT: Utamakan Persaudaraan
Kangmas Soni mengingatkan: “Mencintai persaudaraan adalah inti ajaran SH Terate. Jaga hati, budi pekerti, dan selalu bedakan benar-salah. Jangan sampai kita lupa warisan leluhur yang membesarkan kita.”
Sementara Kangmas Taufiq menutup dengan harapan: “Dengan *Memayu Hayuning Bawono* (memperindah keharmonisan dunia), semoga ikhtiar kita direstui Allah. PSHT harus kekal abadi dalam keguyupan!”
Menuju Madiun: Momentum Sejarah
Doa Akbar 1 Juni 2025 di Padepokan Agung Madiun diproyeksikan jadi titik balik persatuan PSHT. Acara ini tidak hanya simbolis, tetapi juga langkah konkret membangun komunikasi antar-kader dari seluruh Indonesia. (Red/Agus)