Jakarta,sidaknews.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima jajaran pimpinan Badan Pengusahaan (BP) Batam di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi BP Batam untuk memaparkan berbagai capaian strategis dan program percepatan investasi yang sedang digalakkan di wilayah industri strategis tersebut.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengungkapkan bahwa Presiden memberikan ruang diskusi yang produktif, khususnya mengenai langkah-langkah untuk memperkuat ekosistem investasi di Batam. Salah satu program unggulan yang disorot adalah penerapan sistem tata kelola lahan digital berbasis teknologi terpadu (integrated land management system).
“Sistem ini kami dorong agar pengelolaan lahan lebih cepat, transparan, dan mempermudah proses perizinan investasi,” jelas Amsakar.
Lebih lanjut, BP Batam juga melakukan reformasi besar dalam layanan publik dengan menyederhanakan birokrasi perizinan. Salah satunya adalah penghapusan kewajiban fatwa planologis dan integrasi sistem pelayanan antara Pemkot Batam dan BP Batam guna mempercepat proses investasi.
“Kami berkomitmen menghadirkan pelayanan yang ramah investor dengan prosedur yang efisien dan mudah diakses,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, BP Batam juga meminta arahan langsung dari Presiden Prabowo terkait strategi mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu sebesar 8 persen.
Amsakar optimistis bahwa dengan tren positif pertumbuhan ekonomi dan investasi di Batam, target tersebut bisa terlampaui. Optimisme itu didukung oleh data dari BPS, BKPM, serta kajian LPEM Universitas Indonesia.
“Dengan kerja keras dan sinergi lintas sektor, kami yakin Batam bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Presiden Prabowo, menurut Amsakar, menyambut baik berbagai terobosan yang dilakukan BP Batam dan menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung percepatan investasi, termasuk dengan melakukan harmonisasi regulasi yang selama ini dinilai menjadi penghambat utama.
“Bapak Presiden menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya kami dan siap mendorong penyelarasan kebijakan agar Batam semakin kompetitif sebagai kawasan investasi,” tutup Amsakar. (*)
sumber: infopublik.id
