Hong Kong Perkuat Peran Sebagai Pusat Konektivitas Global Lewat Belt and Road 2025

Img 20250630 10303
Komisaris Sabuk dan Jalan, Tn. Nicholas Ho, memimpin delegasi untuk mengunjungi Indonesia dan Malaysia minggu lalu.

HONG KONG,sidaknews.com – Sebagai pusat perdagangan internasional dan keuangan terkemuka dunia, Hong Kong terus menunjukkan peran vital dalam mendukung konektivitas lintas negara melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI). Wilayah administratif khusus ini menjadi penghubung utama bagi lebih dari 150 negara yang terlibat dalam proyek kolaborasi global tersebut.

Sejak 2013 hingga 2024, volume perdagangan Hong Kong dengan negara-negara peserta BRI (di luar Tiongkok daratan) melonjak hampir 78 persen—angka yang mencerminkan pertumbuhan tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan keseluruhan wilayah tersebut.

Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) aktif memperluas jangkauan bisnis internasional dengan mengirimkan misi dagang ke berbagai negara anggota BRI, serta mengundang tokoh pemerintahan, investor, pengusaha, dan akademisi dari seluruh dunia untuk hadir di Konferensi Sabuk dan Jalan tahunan yang digelar di kota tersebut.

Chief Executive HKSAR, John Lee, sejauh ini telah memimpin kunjungan ke empat negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), termasuk Kuwait dan Qatar, serta enam dari sepuluh anggota ASEAN—mitra dagang terbesar kedua Hong Kong.

Pekan lalu, Kantor Sabuk dan Jalan (BRO) di bawah Biro Pengembangan Ekonomi dan Perdagangan HKSAR mengorganisasi misi industri infrastruktur dan konstruksi ke Indonesia dan Malaysia (22–26 Juni 2025). Kunjungan ini dipimpin oleh Komisaris BRI, Nicholas Ho, dan bertujuan untuk mempererat hubungan antar pemerintah, menjembatani pelaku proyek dengan investor, serta memperkenalkan keunggulan Hong Kong dalam kerangka “satu negara, dua sistem”.

Dalam misi tersebut, perusahaan rintisan teknologi hijau Hong Kong, i2Cool, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitra lokal di Indonesia dan Malaysia. Perusahaan ini sebelumnya sukses memperkenalkan teknologi pendingin i2Coating ke Uni Emirat Arab, yang membantu mengurangi konsumsi energi pendingin udara hingga 20% di pusat perbelanjaan Dubai Mall.

Di sisi lain, sebuah perusahaan asal Hong Kong berinvestasi dalam pembangunan pusat data berskala besar (hyperscale) di Jakarta, sebagai bagian dari penguatan infrastruktur digital. Fasilitas Tier III ini memiliki kapasitas awal beban IT sebesar 20MW dan dirancang dengan sistem keamanan canggih dan pemantauan 24/7 untuk menjamin keandalan serta efisiensi operasional bisnis digital. Koneksi bisnis ini didorong oleh peran aktif HKSAR dan BRO melalui forum jejaring strategis.

Keunggulan Hong Kong juga tercermin dalam sektor jasa profesional, mulai dari hukum, desain, keuangan, hingga teknik dan arsitektur. Berbasis pada sistem hukum common law, Hong Kong menjadi satu-satunya yurisdiksi dalam wilayah Tiongkok yang menggunakan sistem hukum tersebut—membuatnya selaras dengan standar pusat keuangan global lain.

Sebagai bentuk pengakuan internasional, Hong Kong akan menjadi markas besar dari International Organization for Mediation (IOMed)—organisasi antar-pemerintah pertama di dunia yang fokus pada penyelesaian sengketa internasional melalui mediasi. Lembaga ini akan menyediakan platform inklusif bagi negara-negara peserta BRI dan lainnya untuk menyelesaikan konflik lintas budaya dan sistem hukum secara damai dan saling menghormati.

Tak hanya itu, Hong Kong tengah bersiap menjadi tuan rumah edisi ke-10 KTT Belt and Road pada 10–11 September 2025. Acara ini akan menghadirkan pejabat tinggi pemerintah, pemimpin bisnis, dan pemangku kepentingan global untuk mengeksplorasi peluang kerja sama multilateral dan menjajaki kemitraan bisnis strategis.

Tahun lalu, konferensi ini mencatat lebih dari 6.000 peserta dari berbagai negara, menghadirkan lebih dari 90 pembicara berpengaruh dan menyelenggarakan lebih dari 800 sesi pencocokan bisnis satu lawan satu, serta pameran dari 110 lebih institusi—menghasilkan peluang konkret di seluruh kawasan Belt and Road. (*)