‘Jalan Langit’ Mengantar Xizang dari Keterisolasian Menuju Modernisasi

Unnamed 7Beijing, Tiongkok,Sidaknews.com – Tahun ini menandai peringatan 60 tahun berdirinya Daerah Otonomi Xizang. Wilayah yang berada di ketinggian rata-rata lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut ini dahulu kerap disebut sebagai “batas terakhir kelayakan hidup manusia.”

Namun, di atas “atap dunia” tersebut, Tiongkok berhasil membangun tiga “Jalan Langit” yang menjadi titik balik perjalanan Xizang dari keterisolasian menuju modernitas.

Pada masa lampau, jalur transportasi di Xizang hanya berupa lintasan bagi bagal dan yak. Kondisi itu berubah drastis pada periode 1950–1954 ketika Jalan Raya Sichuan–Xizang dan Jalan Raya Qinghai–Xizang berhasil dibangun. Kehadiran jalan raya sepanjang lebih dari 4.300 kilometer ini mengakhiri isolasi ribuan tahun dan mendapat julukan sebagai “jembatan emas pembawa kesejahteraan.”

Three 'Sky Roads'  chart Xizang's path from isolation to modernity

Tidak hanya infrastruktur jalan, pembangunan jaringan listrik juga mengubah wajah Xizang. Dengan hadirnya jalur transmisi Qinghai–Xizang, Sichuan–Xizang, hingga Ngari, pasokan energi di wilayah tersebut beralih dari keterbatasan menuju surplus. Bahkan kini Xizang menjadi penyumbang energi bersih dalam program transmisi listrik dari barat ke timur Tiongkok.

Transformasi modern semakin nyata dengan hadirnya jalur kereta api utama, termasuk kereta cepat, serta jaringan jalan raya yang terhubung hingga ke pelosok desa. Seluruh kota di Xizang kini sudah menikmati layanan 5G, sementara sistem penerbangan sipil membentuk “Jalur Sutra Udara” yang memperkuat konektivitas.

Dari pembangunan jalan raya, jaringan listrik, hingga sistem komunikasi modern, sebuah peta jalan modernisasi tengah terhampar di kawasan yang selama berabad-abad dianggap terasing di dunia. Xizang kini bukan hanya membuka diri, tetapi juga melangkah maju sebagai bagian penting dari pembangunan nasional Tiongkok. (*)