
Jakarta – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah diadu domba, serta menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika politik dan sosial yang sedang berlangsung.
“Pemerintah yang saya pimpin bertekad untuk selalu memperjuangkan kepentingan rakyat, termasuk rakyat yang paling kecil, paling tertinggal,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangannya di Istana Negara, Jakarta, Minggu (31/8/2025) usai bertemu pimpinan lembaga negara dan partai politik. Dikutif dari laman: infopublik.id.
Presiden menegaskan, Indonesia sangat menghormati kebebasan berpendapat sebagaimana diatur dalam International Covenant on Civil and Political Rights Pasal 19 serta Undang-Undang Nomot tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Namun, ia menekankan bahwa penyampaian aspirasi harus dilakukan secara damai.
“Kalau ada aksi anarkis, merusak fasilitas umum, sampai menimbulkan korban jiwa, atau menjarah rumah dan instansi publik, itu pelanggaran hukum. Negara wajib hadir melindungi rakyatnya,” tegas Presiden.
Prabowo memastikan, seluruh aspirasi masyarakat akan didengar, dicatat, dan ditindaklanjuti oleh pemerintah. Ia meminta agar masyarakat menyuarakan pendapat tanpa kekerasan.
“Jangan mau kita diadu domba. Suarakan aspirasi dengan damai. Tanpa kerusuhan, tanpa penjarahan, tanpa merusak fasilitas umum. Karena kalau merusak fasilitas umum, artinya menghamburkan uang rakyat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan seluruh rakyat agar mewaspadai campur tangan pihak-pihak yang tidak ingin Indonesia maju dan sejahtera.
“Kita perbaiki kekurangan yang ada di pemerintahan dan negara kita. Semangat nenek moyang kita adalah gotong royong. Mari kita bergotong royong menjaga lingkungan, keluarga, dan bangsa kita,” kata Presiden Prabowo.
Pernyataan ini disampaikan Presiden merespons aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025. Aksi yang awalnya damai memprotes pernyataan sejumlah anggota DPR RI terkait kondisi ekonomi, berujung ricuh setelah seorang pengemudi ojek online meninggal akibat terlindas kendaraan taktis kepolisian.
Kericuhan tersebut mengakibatkan perusakan fasilitas umum serta penjarahan di sejumlah kediaman pribadi anggota DPR RI dan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani. (*)