
Sumsel,Sidaknews.com – Sebuah aksi damai unik datang dari Palembang yang menyedot perhatian publik nasional. Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Keluarga Besar Ojek Palembang (KBOP) membagikan seribu bunga kepada aparat TNI dan Polri, Senin (8/9).
Dengan tema “Ojol Palembang Tebar Sejuta Mawar Kebaikan: Kalian Bukan Musuh Kami”, aksi tersebut menjadi simbol dukungan moral sekaligus pesan persaudaraan antara masyarakat dan aparat keamanan.
Dari Palembang, Jadi Inspirasi Nasional
Kegiatan dimulai dari Bundaran Air Mancur Masjid Agung Palembang. Sekitar 50 motor ojol berkonvoi menuju Mapolda Sumatera Selatan dengan pengawalan polisi. Setibanya di lokasi, 200 mawar merah-putih diserahkan kepada perwakilan Polda Sumsel, lalu dilanjutkan ke Polrestabes Palembang, Sat Brimob, Korem 044/Garuda Dempo, hingga Kodim 0418 Palembang.
Tidak ada orasi maupun tuntutan, hanya senyum, jabat tangan, foto bersama, serta interaksi hangat antara ojol dengan aparat. Suasana damai ini mencuri perhatian warganet dan menjadi perbincangan nasional, dianggap sebagai contoh baru dalam menyampaikan aspirasi masyarakat.
Dari Rencana Protes ke Gerakan Simpatik
Sebelumnya, ojol sempat merencanakan aksi unjuk rasa pada 2 September. Namun pendekatan diubah menjadi aksi simpatik melalui pembagian bunga, yang dinilai lebih elegan dan produktif.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, menyambut positif langkah tersebut.
“Kami berterima kasih atas dukungan ini. Bunga bukan sekadar simbol, tapi pesan moral untuk menjaga persaudaraan. Energi masyarakat memberi semangat tambahan bagi TNI-Polri,” ungkapnya.
Pesan Kedewasaan Demokrasi
Transformasi aksi ojol Palembang dari protes ke pendekatan damai dinilai sebagai bentuk kedewasaan berdemokrasi. Aksi simpatik ini menunjukkan bahwa penyampaian aspirasi tidak harus lewat konfrontasi, melainkan bisa melalui cara kreatif dan humanis.
Gerakan tersebut juga membuka ruang inspirasi bagi komunitas ojol di kota lain. Dukungan masyarakat terhadap TNI-Polri dianggap penting untuk menjaga stabilitas sosial, terutama di tengah dinamika demokrasi Indonesia. (Is)