
Muba,Sidaknews.com – Sejumlah siswa di Kecamatan Sanga Desa nyaris mengalami keracunan pada Senin, 15 September 2025, akibat salah satu lauk pauk dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga tidak layak konsumsi. Menu makan siang hari itu, berupa ayam goreng yang dipasok Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Penggage, tercium berbau tidak sedap dan sempat dicegah oleh guru sebelum disantap siswa.
Seorang orang tua siswa mengungkapkan, “Anak saya bilang ayam gorengnya berbau tidak sedap. Guru langsung melarang semua siswa memakannya. Bahkan di desa, lauk ayam goreng untuk ibu hamil dan balita banyak dibuang karena tidak layak konsumsi,” ujarnya.
Pemilik SPPG Desa Penggage, RL, membenarkan sebagian ayam goreng berbau tidak sedap. “Setelah dibuka oleh guru, sebagian ayam berbau kurang sedap, tapi tidak semuanya. Tidak ada laporan siswa yang sakit. Ayam tersebut sudah ditarik dan diganti dengan lauk lain, yaitu telur,” kata RL.
Kepala SPPG Desa Penggage, Doni Marsal, menambahkan meski ada dugaan kelalaian, tidak ada pihak yang dirugikan karena penggantian menu telah dilakukan dan dikomunikasikan dengan pihak sekolah.
Namun, informasi sebelumnya menunjukkan bahwa SPPG Desa Penggage beberapa kali melakukan kesalahan distribusi. Pada 7 September 2025, puluhan siswa di Kelurahan Ngulak 1 terpaksa pulang lebih awal karena jumlah makan siang yang diterima tidak mencukupi. Kompensasi berupa snack dan susu kotak diberikan keesokan harinya, namun menurut aktivis lokal, hal tersebut tidak sebanding dengan nilai gizi yang seharusnya diterima siswa.
Seorang aktivis Musi Banyuasin menegaskan, “Belum sebulan berjalan, sudah dua kali SPPG Desa Penggage melakukan kelalaian. Penyediaan lauk ayam goreng busuk berpotensi membahayakan kesehatan anak-anak. Program ini harus dievaluasi agar tidak menimbulkan risiko keracunan massal.” Ia juga meminta Badan Gizi Nasional untuk menilai operasional SPPG dan memastikan standar kebersihan serta kualitas makanan terpenuhi.
Camat Kecamatan Sanga Desa menyatakan kekecewaannya atas kejadian ini. “Keamanan anak-anak adalah prioritas utama. Kami berharap penyedia makanan lebih menjaga higienitas agar kejadian serupa tidak terulang. Program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto harus berjalan sesuai harapan, mendukung peningkatan gizi dan kualitas SDM sebagai fondasi Indonesia Emas 2045,” ujarnya. (Awam)






