
Hong Kong Sar – Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, pada Rabu (17/9) menyampaikan Policy Address keempatnya dengan tema “Deepening Reforms for Our People, Leveraging Our Strengths for a Brighter Future”. Dalam pidatonya, Lee mengumumkan berbagai inisiatif strategis untuk memperkuat industri mapan maupun baru, menarik investasi serta talenta internasional, mendukung perusahaan Tiongkok daratan untuk “go global”, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lee menegaskan, kesejahteraan rakyat tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah menempatkan reformasi ekonomi sebagai motor utama peningkatan taraf hidup. Ia juga menyoroti keunggulan sistem “One Country, Two Systems” yang menjaga posisi Hong Kong sebagai salah satu ekonomi paling bebas di dunia dan pusat bisnis internasional yang dinamis.
Pengembangan Northern Metropolis
Salah satu fokus utama adalah percepatan pembangunan Northern Metropolis, kawasan yang berbatasan langsung dengan Tiongkok daratan dan mencakup sepertiga wilayah serta populasi Hong Kong. Lee menyebut kawasan ini sebagai “mesin baru” pertumbuhan ekonomi.
Komite Pembangunan Northern Metropolis akan dibentuk dan dipimpin langsung oleh Kepala Eksekutif.
Pemerintah akan menyederhanakan prosedur administratif, menghapus hambatan birokrasi, serta menyiapkan undang-undang khusus untuk mempercepat proses pembangunan.
Industri Masa Depan: AI, Energi Baru, dan Kesehatan
Lee menekankan kecerdasan buatan (AI) sebagai penggerak kunci transformasi ekonomi. Pemerintah meluncurkan Frontier Technology Research Support Scheme senilai HK$3 miliar (US$386 juta) guna menarik peneliti top dunia untuk melakukan riset dasar di bidang AI dan teknologi frontier lainnya.
Selain itu, Hong Kong akan memanfaatkan keunggulan di bidang riset ilmiah, data, dan pembiayaan untuk mengembangkan:
Teknologi antariksa dan space economy, dengan keterlibatan universitas-universitas dalam proyek luar angkasa nasional.
Industri new industrialisation, termasuk daur ulang pesawat dan energi baru.
Industri teknologi kesehatan dan kehidupan, melalui pendirian Hong Kong Centre for Medical Products Regulation untuk mempercepat masuknya obat inovatif ke pasar.
Daya Tarik Investasi dan Layanan Keuangan
Untuk memperkuat daya tarik investasi, pemerintah menyiapkan paket kebijakan insentif berupa:
Hibah tanah, subsidi keuangan, dan insentif pajak.
Dukungan bagi industri bernilai tambah tinggi dan perusahaan berpotensi besar.
Di sektor keuangan, Lee menargetkan Hong Kong menjadi pusat utama perdagangan emas internasional dengan kapasitas penyimpanan emas lebih dari 2.000 ton dalam tiga tahun. Pemerintah juga akan mendukung pendirian sistem kliring emas terpusat, memperluas kilang emas, serta memperbanyak instrumen investasi berbasis emas.
Selain itu, New Capital Investment Entrant Scheme akan diperkuat dengan menurunkan ambang batas harga properti residensial dari HK$50 juta menjadi HK$30 juta, guna menarik lebih banyak investor global.
Pendidikan, Talenta, dan Seni
Untuk mendorong Hong Kong sebagai pusat pendidikan tinggi dan talenta global, pemerintah akan membangun Northern Metropolis University Town dan membentuk Task Force on Study in Hong Kong guna mempromosikan merek “Study in Hong Kong”.
Di bidang seni, Hong Kong yang kini berada di tiga besar pusat perdagangan seni dunia, akan dipacu menjadi global premium arts trading hub melalui:
Pengembangan ekosistem seni di Airport City.
Kolaborasi lebih erat dengan Art Basel.
Kajian kebijakan perpajakan, pembiayaan, dan pengembangan SDM di sektor seni.
Dukungan Nasional dan Prospek Internasional
Lee menegaskan bahwa meski dunia tengah menghadapi tantangan, Hong Kong justru memiliki peluang yang lebih besar berkat dukungan Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia serta keunggulan internasional yang dimiliki.
“Dengan bekerja bersama, berinovasi, dan merangkul reformasi, kita akan menjadikan Hong Kong rumah yang lebih baik bagi semua. The Pearl of the Orient akan terus bersinar lebih terang dari sebelumnya,” pungkas Lee. (*)






