Organisasi Internasional untuk Mediasi Resmi Berdiri, Kantor Pusat di Hong Kong

Unnamed 6
Anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok, Wang Yi, memberikan pidato pada Upacara Penandatanganan Konvensi tentang Pembentukan Organisasi Internasional untuk Mediasi dan merupakan orang pertama yang menandatangani Konvensi atas nama Tiongkok.

HONG KONG,Sidaknews.com – Sejarah baru dalam penyelesaian sengketa internasional tercipta pada 30 Mei dengan diluncurkannya International Organization for Mediation (IOMed), sebuah badan hukum antarpemerintah pertama di dunia yang secara khusus mengedepankan mediasi sebagai solusi damai untuk konflik global. Organisasi ini resmi berkantor pusat di Hong Kong, memperkuat posisinya sebagai pusat hukum dan diplomasi Asia-Pasifik.

Lebih dari 80 negara dan sekitar 20 organisasi internasional – termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa – turut menghadiri acara penandatanganan Konvensi Pembentukan IOMed. Menteri Luar Negeri Tiongkok sekaligus anggota Biro Politik Partai Komunis Tiongkok, Wang Yi, menjadi tokoh pertama yang menandatangani konvensi atas nama negaranya. Sebanyak 33 negara menyatakan komitmennya dengan menandatangani konvensi tersebut secara langsung, menjadikan mereka sebagai anggota pendiri.

Dalam pidatonya, Wang Yi menekankan bahwa pembentukan IOMed merupakan inovasi dalam sistem hukum internasional. Ia menyoroti nilai simbolik Hong Kong – yang keberhasilannya dalam prinsip “satu negara, dua sistem” dianggap sebagai contoh nyata penyelesaian damai yang berhasil – sebagai lokasi strategis bagi kantor pusat organisasi ini.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR), John Lee, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat Tiongkok serta komunitas internasional atas kepercayaan yang diberikan kepada Hong Kong. Ia menegaskan bahwa IOMed akan menjadi platform netral bagi negara-negara dengan latar belakang budaya, bahasa, dan sistem hukum yang beragam untuk menyelesaikan sengketa secara adil dan bermartabat.

“Dalam era yang penuh ketegangan geopolitik, keberadaan IOMed menjadi sangat krusial. Organisasi ini adalah simbol kepercayaan global terhadap mediasi sebagai instrumen utama menjaga stabilitas dan perdamaian dunia,” ujar Lee.

Lebih lanjut, ia memaparkan keunggulan Hong Kong sebagai “penghubung super” dalam diplomasi internasional dan “penambah nilai super” dalam layanan hukum dan penyelesaian sengketa. Lee juga menekankan keunikan Hong Kong yang menggabungkan sistem hukum umum dengan penggunaan dwibahasa – Mandarin dan Inggris – serta rekam jejak panjang dalam penegakan hukum yang independen.

Dengan pengakuan global atas kredibilitas sistem hukumnya, Hong Kong menjadi lokasi ideal untuk kantor pusat IOMed. Gedung yang akan digunakan adalah bekas markas Kepolisian Wan Chai yang saat ini sedang dalam proses renovasi dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini.

“Kami tidak hanya menyambut berdirinya IOMed di Hong Kong, tapi juga berkomitmen mendukung kiprahnya dalam membangun jembatan perdamaian global,” pungkas Lee.

Sore harinya, Global Forum on International Mediation turut digelar dan membahas berbagai isu penting seperti mediasi antarnegara, penyelesaian sengketa investasi lintas negara, serta peran strategis IOMed dalam menciptakan solusi damai bagi dinamika global yang semakin kompleks. (*)